Rabu 20 Mar 2019 16:41 WIB

Pengunjung Diimbau Hindari Air Terjun di Rinjani

Pada Ahad (17/3) terjadi insiden korbn jatuh di air terjun.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Kondisi Gunung Rinjani saat tim gabungan melakukan survei lapangan pada Sabtu (16/3).
Foto: Dokumen Balai TNGR
Kondisi Gunung Rinjani saat tim gabungan melakukan survei lapangan pada Sabtu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono menyarankan wisatawan untuk tidak berkunjung ke objek destinasi air terjun yang ada di dalam kawasan TNGR sementara waktu ini. Hal ini menyusul insiden jatuhnya korban di air terjun Tiu Kelep yang berada di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), akibat longsornya kawasan tersebut pengaruh gempa pada Ahad (17/3).

Sudiyono menyampaikan, air terjun Tiu Kelep tidak masuk dalam kawasan Balai TNGR, namun Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Barat.

Baca Juga

"Tiu Kelep di luar kawasan TNGR, itu masuknya KPH Rinjani Barat, namun di kawasan TNGR juga ada beberapa air terjun yang perlu diantisipasi," ujar Sudiyono kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (20/3).

Sudiyono menjelaskan, sejumlah air terjun di kawasan TNGR seperti air terjun Mangku Sakti dan Sajang yang menjadi objek destinasi wisata juga memiliki potensi terjadinya longsor. Oleh karena itu, kata Sudiyono, untuk mencegah terulangnya insiden Tiu Kelep, Balai TNGR mengimbau wisatawan tidak mengunjungi objek destinasi air terjun yang berada di dalam kawasan TNGR.

"Kami sarankan semua kunjungan wisata  sementara dihindari dulu karena kemarin sempat longsor, jadi belum kita rekomendasi," kata Sudiyono.

Sudiyono menambahkan, saat kejadian tim gabungan sedang melalukan survei lapangan di Gunung Rinjani. Berdasarkan laporan tim survei, terlihat cukup banyak longsoran di Gunung Rinjani. Hal ini yang membuat Sudiyono mengimbau wisatawan menahan diri untuk tidak mengunjungi objek wisata, terutama air terjun di kawasan TNGR.

"Apalagi saat ini masih musim hujan jadi ada kekhawatiran angin kencang dan juga longsor," ujar Sudiyono.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement