REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Jika Anda sedang di Pulau Bangka tak ada salahnya menyempatkan diri berkunjung ke Museum Timah Indonesia. Museum Timah Indonesia merupakan museum teknologi pertimahan yang dikelola PT Timah Tbk. Museum ini didirikan pada 1958 untuk mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung.
Museum Timah Indonesia menempati sebuah gedung bersejarah yang awalnya adalah rumah dinas Hoofdt Administrateur Bangka Tin Winning (BTW). "Pada masa perjuangan Kemerdekaan Indonesia Bung Karno, Hatta, dan para pemimpin tinggi Republik Indonesia diasingkan ke Bangka mengadakan perundingan dengan utusan PBB (Komisi Tiga Negara) pada 1948 di gedung tersebut," kata Kepala Museum Timah Indonesia Muhammad Taufik di Pangkalpinang, Rabu (27/3).
Demi menggenjot animo wisatawan, Museum Timah Indonesia menggandeng agen perjalanan nasional untuk mempromosikan dan menjual paket wisata sejarah di Kota Pangkalpinang. Tujuan kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan tak hanya kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) namun juga wisatawan mancanegara (wisman). Saat ini sudah ada dua agen perjalanan Jakarta yang bersedia mempromosikan dan berkunjung ke daerah tersebut.
"Mereka tidak hanya menjual paket wisata, tetapi juga akan membawa wisatawan dan ini akan berdampak baik terhadap peningkatan kunjungan wisatawan di museum ini," ujar Taufik. Ia mengatakan jumlah kunjungan wisatawan selama Januari hingga Februari 2019 sebanyak 4.069 orang. Rincian wisawatan terdiri atas 4.040 orang wisnus dan 29 orang wisman.
Jumlah wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Timah Indonesia pada Januari 2019 sebanyak 721 orang dan Februari meningkat mencapai 3.319 orang. Sementara itu, jumlah wisatawan mancanegara selama Januari 2019 sebanyak 13 orang dan Februari 16 orang. "Kami optimistis dengan kerja sama ini kunjungan wisatawan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.