Senin 08 Apr 2019 14:13 WIB

Museum Timah Siapkan Atraksi Studio Mapping

Studio mapping akan menuturkan sejarah penambangan timah.

Museum Timah Indonesia, Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Foto: dok Republika
Museum Timah Indonesia, Pangkalpinang, Bangka Belitung.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Museum Timah Indonesia mempersiapkan studio mapping sejarah penambangan bijih timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Studio mapping diharapkan tingkatkan kunjungan wisatawan di museum bersejarah tersebut.

"Mudah-mudahan tahun ini studio mapping diluncurkan, sehingga pengunjung bisa menyaksikan sejarah penambangan bijih timah di darat dan laut," kata Kepala Museum Timah Indonesia Muhammad Taufik di Pangkalpinang, Senin (8/4).

Baca Juga

Ia mengatakan studio mapping sejarah penambangan bijih timah ini yang sedang disiapkan di dalam museum, sehingga pengunjung dengan nyaman, aman dan tertib menyaksikan flim dokumenter penambangan timah di Provinsi Kepulauan Babel. "Mudah-mudahan dengan adanya studio mini ini menjadi daya tarik tersendiri dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara," katanya.

Ia mengatakan jumlah kunjungan wisatawan selama Januari hingga Februari 2019 sebanyak 4.069 orang. Rinciannya, wisatawan Nusantara 4.040 orang dan mancanegara hanya 29 orang.

Jumlah wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Timah Indonesia pada Januari 2019 sebanyak 721 orang dan Februari meningkat mencapai 3.319 orang. Sementara itu, jumlah wisatawan manca negara selama Januari 2019 sebanyak 13 orang dan Februari 16 orang.

Jumlah pelajar Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, SLTA dan Perguruan Tinggi selama Januari dan Februari 2019 sebanyak 9.525 orang dengan rincian Januari 2019 sebanyak 3.565 orang dan meningkat pada Februari 2019 menjadi 5.960 orang.

"Kita optimistis dengan adanya kerja sama ini kunjungan wisatawan berkunjung ke museum ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 28.136 orang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement