REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua memiliki sejumlah destinasi di Lembah Baliem sebagai daya tarik wisata. Salah satunya adalah Telaga Biru/Kali Biru.
Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, di Jayapura, Jumat (7/6), menyatakan selama ini destinasi wisata menarik yang dikenal turis ketika berkunjung ke Lembah Baliem adalah mumi serta Festival Budaya Lembah Baliem.
Sebenarnya, lanjut dia, ada destinasi wisata menarik lainnya di Lembah Baliem, yaitu wisata alam Telaga Biru atau Kali Biru. Telaga Biru merupakan destinasi yang masih sangat alami dan jauh dari keramaian, terletak di Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya.
"Telaga biru ini berjarak sekitar 12 km dari Kota Wamena, sangat populer dan masih dijaga kelestariannya karena bernilai sejarah bagi Suku Dani," katanya lagi.
Dia menyatakan, sebuah mitos yang dipercaya yaitu seorang manusia yang merupakan nenek moyang Suku Dani, keluar dari dalam telaga, dan manusia ini tidak bertelinga.
"Cerita ini bermula dari suatu hari ada sekelompok Suku Dani sedang beristirahat di tepi telaga, tiba-tiba mereka merasakan kehadiran manusia lain yang bukan berasal dari kelompoknya," katanya.
Manusia lain ini berkulit bersih, terang dan muncul berhiaskan manik-manik di seluruh tubuhnya, selain itu juga paham mengenai cara bercocok tanam, paham akan aturan hidup sosial dan memiliki pedoman hidup yang baik.
Namun, karena merasa terancam, maka sekelompok Suku Dani ini membunuh manusia berkulit terang tersebut. Keanehan pun terjadi ketika dari tubuh sang manusia tersebut mengeluarkan bahan makanan berupa keladi, umbi jalar, pohon pisang, sayuran dan ternak babi.
Karena itu, ujar dia, oleh Suku Dani hingga saat ini, kawasan Telaga Biru disakralkan sebagai bentuk penghormatan pada manusia itu.