REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah masih dipadati pengunjung dari berbagai daerah yang memanfaatkan libur Lebaran. Museum ini adalah satu-satunya museum yang menceritakan sejarah kretek hingga saat ini.
Para pengunjung tampak lalu lalang keluar masuk museum. Pemandangan seperti itu jarang terjadi pada hari-hari biasa. Fina, salah seorang pengunjung Museum Kretek Kudus, mengaku berkunjung ke museum karena ingin mengetahui secara lengkap sejarah rokok kretek.
Apalagi, saat ini dirinya masih punya waktu libur Lebaran. "Setidaknya bisa menambah wawasan tentang tokoh-tokoh pendiri pabrik rokok yang menjadi cikal bakal diproduksinya rokok kretek," ujar warga asal Kota Rembang itu, Selasa (11/6).
Pengunjung lain bernama Karmyanto mengaku mengunjungi Museum Kretek karena kebetulan berlebaran di Kudus. Dalam kunjungan ke museum yang menceritakan sejarah kretek itu, dia mengajak semua anggota keluarganya.
Selain untuk berwisata, kunjungan ke museum juga menambah wawasan, terutama tentang sejarah kretek serta para tokoh-tokohnya. "Selama ini, sering mendengar tokoh Niti Semito serta Djamhari merupakan pelopor lahirnya rokok kretek pertama di Indonesia serta berperan mengenalkan kretek di berbagai daerah. Dengan berkunjung ke museum kretek semakin jelas siapa saja tokoh tersebut," ujarnya.
Kepala UPT Museum Kretek Kudus Kasman mengakui sejak libur Lebaran jumlah pengunjung museum memang meningkat. Dari sebelumnya berkisar 100-an pengunjung per hari kini menjadi 500-an pengunjung.
Dalam rangka melayani masyarakat yang ingin berkunjung ke Museum Kretek, sejak 6 Juni lalu museum sudah dibuka. "Sepanjang pelajar masih libur, pengunjung museum biasanya masih tetap banyak seperti halnya hari ini (11/6)," ujarnya.
Koleksi museum itu di antaranya proses produksi rokok kretek, dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern. Ada juga patung sejumlah tokoh penting yang berperan dalam memajukan bisnis rokok di Indonesia.
Museum juga menyediakan fasilitas tambahan bagi pengunjung. Antara lain kolam renang, water boom, technopark, mini theater, rumah adat Kudus, dan taman bermain anak.