REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kota Roma, seperti sebagian kota lainnya di Eropa, dikenal akan jalan bebatuannya yang cantik. Tapi Kota Roma agaknya akan segera kehilangan pesona tersebut akibat pengumuman bergantinya jalan berbatu dengan aspal.
Wali Kota Roma Italia, Virginia Raggi, mengumumkan kota itu akan mengganti jalan berbatu dengan aspal pada pekan lalu. Nantinya akan ada sekitar 70 jalan yang sering dilalui akan direnovasi.
Penggunaan jalan dengan batu-batu cukup sulit dinavigasi, terutama bagi pejalan kaki yang licin karena jalanan basah. Kondisi jalan tersebut pun cukup menyulitkan bagi pengendara mobil dan bagi pengguna sepeda sering kali goyah.
Meski jalanan akan diganti aspal, batu yang telah digunakan selama bertahun-tahun itu tidak akan menghilang dari kota. Batu-batu akan diletakkan kembali di jalan-jalan yang lebih kecil, di mana hanya pejalan kaki yang perlu melintasinya.
"Untuk setiap batu bulat yang kami lepaskan dari satu jalan, kami akan meletakkannya kembali di jalan lain," kata anggota Dewan Kota Roma Roberto Botta, dikutip dari Travel and Leisure, Jumat (21/6).
Batu-batu akan dipindahkan ke 118 jalan yang telah dipersiapkan. Jalan-jalan batu Roma dikenal sebagai "sampietrini" yang berarti "St. Peters kecil" yang berasal dari nama alun-alun tempat batu pertama kali didirikan pada abad ke-16.
Batu-batu itu adalah bagian ikon dari sejarah Romawi. Dalam protes tahun 60-an, batu-batu menjadi senjata orang Italia dan menjadi simbol bagi kelas pekerja. Beberapa turis diketahui memindahkan batu dari jalan dan membawanya pulang sebagai cendera mata.
Pekerjaan konstruksi diharapkan akan mulai akhir tahun ini. Mereka yang berkendara melalui jalan renovasi harus mempersiapkan diri dengan kondisi lalu lintas yang akan terkena dampak kepadatan.