REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan bersama Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan membuat Kartu Super Sumsel. Kartu ini dibuat untuk menyiasati mahalnya tiket pesawat yang memukul sektor wisata.
Pelaksana Tugas Kepala Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal Syarkomi, mengatakan terobosan Kartu Super Sumsel baru pertama ada di Indonesia. Kartu tersebut menawarkan beragam keuntungan bagi penggunanya.
"Kartu ini bisa didapatkan wisatawan melalui hotel dan agen wisata atau di gerai souvenir saat kunjungan ke Sumsel. Harganya Rp 100 ribu dengan masa berlaku satu tahun," ujar Aufa.
Menurut dia, dengan menggunakan Kartu Super Sumsel wisatawan akan mendapatkan berbagai potongan harga. Wisatawan akan mendapat potongan harga 10 hingga 70 persen di hotel atau penginapan, destinasi wisata atau gerai pempek, dan penjualan souvenir.
Ia berharap kartu tersebut akan menjadi titik balik menggeliatnya kembali sektor pariwisata di Sumsel. Sejak awal 2019, pariwisata di Sumsel sempat menurun 10 persen seiring tren penurunan penumpang di Bandara SMB II Palembang.
"Wisatawan jangan takut, walaupun tiket mahal tapi liburan di Sumsel menjadi lebih murah meriah dengan Kartu Super Sumsel. Gunakan saja kartu itu saat melancong ke Sumsel," jelasnya.
Sejak diluncurkan pada Maret 2019, sudah ada 1.000 orang lebih pemilik Kartu Super Sumsel. Mereka bukan hanya penduduk lokal namun juga warga di luar Sumsel.
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), I Ketut Muliawan, mengatakan penggunaan Kartu Super Sumsel merupakan kiat dan terobosan yang diambil guna menjaga angka okupansi hotel. "Tahun 2019 okupansi hotel memang menurun akibat tiket pesawat mahal, terutama 100 hotel lebih di Palembang yang amat merasakannya. Sehingga PHRI memberikan keringanan bagi wisatawan dengan Kartu Super Sumsel," jelas I Ketut Muliawan.