Selasa 16 Jul 2019 00:10 WIB

Festival Danau Poso Ajang Promosi Wisata Sulteng

Festival Danau Poso digelar di Kota Tentena, Kabupaten Poso pada 26-31 Agustus 2019

Danau Poso
Foto: Republika/Yasin Habibi
Danau Poso

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) mendukung sepenuhnya pelaksanaan Festival Danau Poso (FPD) ke-21. FDP dijadwalkan berlangsung di Kota Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 26-31 Agustus 2019. Acara ini merupakan ajang promosi pariwisata di Sulteng.

Kepala Balai Besar TNLL, Jusman, mengatakan kegiatan itu sangat penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara di Sulteng khususnya ke TNLL. "Sulteng memiliki banyak objek wisata menarik yang berpotensi besar menarik lebih banyak kunjungan wisatawan mancanegara seperti Danau Poso, Taman Laut Kepulauan Togean, dan TNLL," katanya pada Senin (15/7).

Baca Juga

FDP digelar setiap tahun dan telah memberikan kontribusi besar dalam kunjungan wisatawan dan perolehan devisa negara. Karena itu, kata Jusman, FDP harus didukung oleh semua pihak. Termasuk masyarakat yang ada di sekitar lokasi wisata karena akan banyak memberikan manfaat ekonomi.

Masyarakat bisa menyediakan dan menjual berbagai produk baik makanan atau minuman serta hasil kerajinan khas daerah. Jusman menambahkan objek wisata Danau Poso berada di sekitar TNLL yang ditetapkan UNESCO sebagai cagar biosfer dunia pada 1977.

Balai Besar TNLL juga akan membentuk paguyuban untuk mendukung kegiatan mendaki gunung di TNLL. Selama ini, kata dia, pengunjung TNLL tertumpuk pada satu lokasi objek wisata saja yakni Danau Tambing. Padahal ada beberapa objek wisata lainnya yang cukup menarik yakni mendaki gunung.

Di kawasan TNLL  ada dua objek wisata mendaki gunung. Keduanya adalah Gunung Lorekamtimbu di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso dan Gunung Nokilalaki di Desa Tongoa, Kabupaten Sigi.

Wisata mendaki ini belum dikelola dengan baik. Karena itu pihaknya telah menata dengan membentuk paguyuban pendaki gunung yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat. Paguyuban ini akan membantu kelancaran, kenyamanan, dan keamanan para pendaki gunung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement