REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lomba stand up paddle (SUP) dan kayak marathon 2019 akan diselenggarakan di Kawasan Geopark Nasional Belitong, Belitung pada 2-4 Agustus mendatang. Acara yang diinisiasi oleh Sea Kayak Indonesia, Stand Up Paddle Indonesia (SUP.ID) dan Kaniki itu memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat yang ingin menjelajah keindahan laut dan garis pantai Belitong.
"Lomba kayak marathon sepanjang 20 km dan juga paddle ini akan digelar di Belitung," kata Founder Stand Up Paddle dan CEO Kaniki Action Partner Heriyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Heriyanto mengatakan, alasan memilih lokasi di Belitung adalah karena secara geografis laut pantai Belitong cukup aman untuk marathon 20 km. Belitung juga memiliki keindahan permukaan laut yang unik.
Keindahan Belitong yang saat ini sedang dalam tahap penilaian kelayakan menjadi UNESCO Global Geopark, menurut dia, memberikan nilai tambah bagi wisatawan yang ingin menikmati permukaan laut.
Sementara itu, penggiat olahraga kayak Ryco Arnaldo mengatakan, kayak saat ini sudah mulai banyak diminati meskipun belum ada regulasi dari pemerintah. Walaupun masih menjadi olahraga kreasi, dengan acara ini ia berharap olahraga kayak dan paddle bisa lebih dikenal masyarakat.
Lomba SUP dan kayak marathon itu akan diikuti oleh sekitar 150 peserta dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat, termasuk Indonesia dengan jumlah peserta terbanyak.
Selain kayak dan SUP, acara ini juga dilengkapi dengan beberapa kegiatan lainnya, seperti Sunset SUP yoga, eksibisi olahraga air, acara musik dan kebudayaan, serta kuliner jajanan Indonesia. Acara yang didukung oleh Kementerian Pariwisata RI dan BPJS Ketenagakerjaan itu diharapkan dapat mendongkrak wisatawan asing untuk datang ke Indonesia serta meningkatkan perekonomian khususnya di kawasan Belitung.