TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM--Wisata Batu Mahpar di Desa Sukamulih, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya terus melakukan pembenahan untuk menarik pengunjung. Berbagai wahana dibuat untuk memanjakan para pengunjung.
Selain Kolam Renang, Pengelola juga membuka wahana Outbon, Wahana Selfi, Wisata Curug dan Wahana gambar 3D.
Pengelola wisata batu Mahpar Totong Muhammad Hidayat menuturkan, pihaknya terus melakukan inovasi dan kreasi menciptakan wahana terbaru untuk memanjakan para pengunjung. Diantaranya wahan Selfi yang menghadirkan reflika perahu, becak dan andong. Hal ini dibangun untuk para pecinta selfie.
Sementara untuk pecinta permainan, lanjut Totong, pihaknya membuka wahana Outbon. Selain itu, gazebo-gezebo untuk wisata botram keluarga. Rencananya kedepan, akan dibangun mini zoo untuk memperkenalkan hewan-hewan kepada pengunjung.
Kami terus melakukan inovasi, kedepan rencana ada mini zoo di lokasi. Alhamdulilah wahana yang ada sekarang diapresiasi oleh pengunjung, papar Totong kepada Ayotasik.com, Minggu (7/7/2019).
AYO BACA : Merasakan Sensasi Berbeda Berenang di Teejay Waterpark Tasikmalaya
Penambahan dan penataan wisata Batu Mahpar ini membuat jumlah pengunjung meningkat tajam. Peningkatan pengunjung terutama terjadi pada Akhir pekan yang mencapai lebih dari 800 orrang.
Kalau rata-rata saat libur akhir pekan itu, 500 sampai 800 pengunjung. Ada yang dari tasik, ada juga yang dari luar daerah, tambahnya.
Salah satu pengunjung Yori Rohman (35) asal Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya mengaku cukup puas berwisata di batu Mahpar. Selain bisa menikmati berbagai wahan, juga mendapatkan kesejukan alam.
Karena suasananya sejuk, makanya saja pilih wisata kesini. Nyaman, tempatnya bersih. Meskipun ada beberapa wahana yang belum beres, pungkas Yori.
AYO BACA : Mie Baso Jul Jol, Pelopor Bakso Iga Tasikmalaya
Batu Mahpar Tempat Mistis?
Sebelum menjadi tempat wisata, batu Mahpar dikenal sebagai tempat mistis oleh warga sekitar. Oting (75) warga Batu Mahpar menuturkan, dulu tidak ada seorang pun yang berani mengunjungi batu mampar karena suasananya meyeramkan. Popohonan besar menjadi pemandangan mistis.
Kapungkur mah hieum (seram), warga sini mah teu aya nu wantun ameng kadinya da sieun. Hieumna mah eta ku tatangkalan arageung, papar Oting.
Hal yang sama dikatakan Suryatman (48). Dia dan warga lainnya membuka dan membenahi batu Mahpar sejak tahun 1996. Berdasarkan pengalamannya konon batu Mahpar merupakan tempat berkumpulnya para batara saat Galunggung masih menjadi Kabuyutan.
Alhamdulilah, sekarang sudah bisa dikunjungi masyarakat, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, pungkas pria yang akrab disapa Ijang ini.
AYO BACA : Debit Air Situ Gede Tasikmalaya Mulai Menyusut Akibat Kemarau