REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Kawasan Kayutangan yang memiliki nilai sejarah dan merupakan pusat perdagangan dan pertokoan Kota Malang, Jawa Timur, pada era Hindia Belanda diresmikan menjadi Ibu Kota Heritage Malang Raya.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, pemilihan wilayah Kayutangan untuk ditetapkan sebagai Ibu Kota Heritage Malang Raya dikarenakan pada kawasan tersebut memiliki banyak bangunan kuno peninggalan masa Hindia Belanda, dan memiliki potensi sebagai destinasi wisata yang sangat besar.
"Sudah ada Kampung Heritage, yang menguatkan posisi Kayutangan sebagai Ibu Kota Heritage Malang Raya. Ke depan, akan terus kembangkan," kata Sutiaji, pada saat meresmikan Kayutangan sebagai Ibu Kota Heritage Malang Raya, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (30/8).
Wilayah Malang Raya merupakan gabungan dari tiga wilayah yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Diharapkan, dengan diresmikannya kawasan Kayutangan sebagai Ibu Kota Heritage Malang Raya tersebut bisa memperkuat sektor ekonomi kreatif.
Menurut Sutiaji, dalam upaya untuk mengembangkan kawasan Kayutangan tersebut Pemerintah Kota Malang mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Tahun depan, rencananya bandara di Malang akan menjadi bandara internasional. Sehingga Kayutangan bisa berpotensi menjadi tujuan wisata internasional," ujar Sutiaji.