Selasa 17 Sep 2019 10:37 WIB

Ini Alasan Jangan Pernah Gunakan Pengering Rambut Hotel

Pengering rambut di hotel termahal sekalipun kaya bakteri.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Pengering rambut.
Foto: Flickr
Pengering rambut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda suka menggunakan pengering rambut saat menginap di hotel? Mungkin Anda perlu mempertimbangkan membawa sendiri pengering rambut saat lain kali menginap di hotel.

Sebuah penelitian menunjukan adanya satu peralatan hotel yang menyimpan banyak kuman dan bakteri. Alat itu bukan toilet, gagang pintu, kursi, lemari, remote televisi atau seprei tempat tidur melainkan pengering rambut hotel.

Baca Juga

Penelitian dilakukan oleh ABC bersama dengan ahli mikroba Chuck Gerba. Mereka memeriksa sembilan hotel berbeda di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Dalam hal kebersihan ternyata pengering rambut merupakan yang paling kotor.

"Pasti ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan dengan pengering rambut yang tidak saya sadari. Karena beberapa di antaranya sangat kotor," kata Gerba mengutip ABC seperti diwartakan Reader's Digest, Selasa (17/9).

Setiap negara bagian di AS padahal telah memberikan mandat kepada setiap hotel untuk memastikan tingkat higienis pada toilet ataupun gelas. Namun mandat serupa ternyata tidak berlaku bagi pengering rambut.

Hasilnya, barang-barang itu tidak akan sering dibersihkan oleh petugas hotel. Sebagian besar pengering rambut didiamkan berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun tanpa pernah didesinfeksi.

Temuan tentang betapa kotornya pengering rambut nyatanya juga ditemukan ditemukan di hotel-hotel berbintang. Harga kamar yang mencapai Rp 7 juta per malam pun tidak cukup memberikan jaminan akan kebersihan pengering rambut.

"Kekhawatiran terbesar di kamar hotel adalah terkena flu, virus flu atau virus yang menyebabkan diare karena tidak perlu terlalu banyak untuk membuatmu sakit," kata Gerba lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement