Jumat 11 Oct 2019 18:37 WIB

Resep Kopi yang Praktis Dibuat Saat Camping

Untuk membuatnya tidak memerlukan banyak peralatan, tapi rasanya tetap enak.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Minum kopi saat berkemah (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Minum kopi saat berkemah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi yang nikmat, dengan kualitas terbaik tak hanya dapat dinikmati di kafe mewah atau toko khusus kopi lainnya, atau bahkan di rumah sendiri, yang bisa dibuat dengan nyaman. Dilansir matadornetwork, Jumat (11/10), sebenarnya kopi seperti ini bahkan bisa dinikmati saat Anda berkemah.

“Saat berkemah Anda bisa memiliki kemudahan membuat kopi, sama seperti yang Anda buat di rumah dengan nyaman. Tidak banyak modifikasi yang perlu dilakukan,” ujar Jackie Newman, wakil presiden World of Coffee, perusahaan pemanggangan biji kopi yang berbasis di New Jersey, Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

Tidak memerlukan banyak peralatan, ada beberapa cara terbaik untuk membuat secangkir kopi terbaik saat Anda berkemah.

AeroPress

Alat yang disebut dengan AeroPress ini cukup sederhana dan hasilnya dapat diyakini. Alat ini ringan, mudah dibawa, dan Anda cukup menggiling biji kopi atau menggunakan biji kopi pre-ground.

“Bagian tersulit membuat kopi dengan AeroPress saat kemah adalah hanya Anda harus menyalakan api untuk merebus air,” ujar Jordan Rosenacker, pendiri Atlas Coffee Club.

Menurut Asser Christensen, kunci untuk  kopi AeroPress yang baik adalah rasa segar. Tentunya, alat ini ringan dan tidak memerlukan tambahan apapun saat menyeduh kopi, jadi sangat tepat untuk dibawa saat berkemah atau bahkan bepergian lainnya.

Turkish coffee

Meski bukan metode tercepat, Turkish cofee menjadi pilihan untuk mendapatkan kopi yang nikmat saat berkemah. Turkish coffee memang tak dimaksudkan dapat membuat kopi secara instan dan setidaknya membutuhkan waktu selama 20 menit untuk mempersiapkannya.

“Tapi metode ini sangat ideal untuk berkemah karena menggunakan bara api dari api unggun malam sebelumnya,” ujar Sam Maizlech, pakar dari perusahaan produk olahraga ekstrim, Glacier Wellness.

Secara tradisional, Turkish coffee atau kopi Turki dibuat di atas bara panas yang telah dibakar untuk sementara waktu dan mulai berubah menjadi abu. Cukup letakkan teko kopi Turki di atas abu dan arang panas, jangan lupa untuk berhati-hati karena panci terpapar dengan bara yang panas.

Kopi instant

Tidak ada ahli kopi tunggal di luar sana yang menyarankan kopi instan tradisional, tetapi gaya kopi dengan reputasi terburuk sudah tidak seperti dulu. Menurut Jelynn Malone, salah satu pendiri Mostra Coffee, kopi instan saat ini memiliki rasa yang begitu nikmat dan dengan mudah dapat diminum hanya dengan menyeduhnya.

Kopi instan yang disebut sebagai new wave (gelombang baru) ini memiliki semua manfaat yang sama dengan kopi instan lainnya, yaitu mudah dibuat, nyaman untuk dikemas, peralatan minimal. Ada sejumlah perusahaan yang memproduksi kopi instan premium dengan kacang berkualitas dan ekstraksi yang kurang keras, diantaranya adalah Alpine Start, Swift Cup Coffee, Sudden Coffee, dan Mostra.

French press

Menggunakan French press adalah cara terbaik untuk mendapatkan secangkir kopi gourmet yang lezat di perkemahan. Ini adalah metode brewing yang relatif efisien, ditambah yang Anda butuhkan hanyalah menambah bubuk kopi kasar dan air panas.

Moka express pot

Moka Express adalah pilihan kecil dan ringan. Selama beberapa dekade orang-orang yang tak memiliki banyak ruang untuk membawa barang bawaan saat berkemah, namun sangat suka espresso, memiliki ini sebagai salah satu cara untuk membuat kopi yang begitu nikmat.

“Sebagai penyuka kopi, saya ingin merasakan secangkir kopi pagi saya sebaik yang ada di rumah,” ujar Shwna Newman, pendiri dan pemimpin redaksi Active Weekender.

Kekurangan Moka express pot adalah peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kinerjanya. Alat ini tidak lebih ringan dibanding lainnya, bahkan Anda juga membutuhkan sumber panas, serta penggiling biji kopi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement