REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Setiap maskapai memang memiliki aturan tersendiri mengenai berat bagasi yang tidak dikenai biaya. Menyadari kopernya lebih berat dari fasilitas bagasi gratis, seorang turis asal Australia, Rebecca Andrews, memutar otak.
Andrews kemudian berpura-pura hamil untuk menghindari membayar biaya bagasi tambahan atas kelebihan berat barang bawaannya. Sang turis berusaha mengelabui kru maskapai dengan menggulung pakaiannya lalu menyembunyikan di balik baju, membentuk perut buncit ibu hamil.
Mengenang kejadian itu, Andrew menyebut itu adalah rencana yang bodoh. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pekan lalu oleh laman Escape, Andrews yang juga penulis perjalanan menyatakan bahwa trik tersebut dlakukan untuk "melawan sistem" dan menghindari membayar biaya tambahan 41 dolar AS kepada maskapai Jetstar Australia.
Travel hacks ala The Oscars. My top 4 airport cheats with the acting styles required to pull me off #thistweetdoesnotexisthttps://t.co/KZkNGOojVs
— Rebecca Andrews (@becandrews) October 19, 2019
Dilansir People, Selasa (29/10), Andrews memberikan panduan langkah-langkah tentang cara membuat perut hamil yang tampak realistis. Dia merekomendasikan mengenakan sesuatu yang elastis dan kemudian membungkus barang terkecil, namun terberat Anda, yakni barang-barang elektronik dalam kain licin.
"Itu akan membuatnya lebih mudah untuk bergeser ke depan perut Anda," tulis Andrews.
Untuk melengkapi ilusi, dia membentuk bundel itu menjadi tonjolan, menyembunyikan barang berat lainnya berupa laptop di bagian belakang gaunnya dan kemudian mengenakan tiga lapis pakaian untuk mencoba dan menyamarkan apa yang sebenarnya terjadi di balik pakaiannya.
Meskipun ini mungkin terdengar terlalu gila untuk berhasil, Andrews mengatakan bahwa perut hamil palsu itu sebenarnya membingungkan seorang ibu yang ditabraknya di Bandara Sydney. Ibu itu menanyakan usia kehamilannya.
Upaya Andrews kacau ketika tiba saatnya untuk benar-benar terbang. Ketika Andrews berjalan ke pintu masuk menuju pesawat, dia mendapati bahwa dialah orang terakhir yang naik ke pesawat. Itu berarti semua staf memerhatikannya.
"Secara kolektif, mereka menimbang tas saya. Dengan senyuman, mereka saya menyatakan semuanya beres. Tetapi, ketika saya berjalan menuju pesawat dengan kehamilan palsu, saya menjatuhkan tiket saya dan membuat suara. Jadi mereka semua menatap saya lagi," tulis Andrews.
Ia ketahuan saat membungkuk untuk mengambil tiket, karena bentuk laptop di punggungnya tiba-tiba menjadi sangat jelas. Di tengah panasnya momen itu, Andrews mengakui hampir seluruh rencananya, mengakui kepada staf maskapai penerbangan bahwa ia memakai pakaian tiga lapis untuk menghindari dikenakan biaya tambahan, tetapi bukan berarti ia tidak benar-benar hamil.
"Sementara kami menghargai kreativitasnya, tim kami cukup bijaksana untuk semua trik," kata juru bicara Jetstar.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar pelanggan merasa lebih nyaman untuk membayar sedikit lebih banyak untuk tambahan tiga kilogram barang bawaan. Meskipun harus membayar biaya bagasi pada akhirnya, Andrews mengatakan bahwa dia akan mencoba trik itu lagi.
"Saya akan melakukannya lagi dan memastikan saya bukan orang terakhir yang naik," tulisnya.