Ahad 17 Nov 2019 05:42 WIB

Kamboja Larang Atraksi Menunggang Gajah di Angkor Wat

Gajah yang digunakan untuk ditunggangi di Angkor Wat sudah tua.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Turis melewati kuil Angkor Wat di Kamboja.
Foto: EPA
Turis melewati kuil Angkor Wat di Kamboja.

REPUBLIKA.CO.ID, SIEM REAP -- Kamboja akan melarang semua aktivitas atraksi menunggang gajah di taman Angkor Wat. Kompleks arkeologi Angkot Wat di utara Siem Reap menarik sebagian besar wisatawan asing.

Jumlah wisatawan asing mencapai enam juta pada 2018 dan banyak yang memilih menunggang gajah di sekitar candi kuno tersebut. “Wahana ini akan berakhir pada awal 2020,” kata juru bicara otoritas Apsara yang mengelola taman itu, Long Kosal, Jumat (15/11), seperti yang dilansir dari Malay Mail, Ahad (17/11).

Baca Juga

Long Kosal kemudian menurutkan menggunakan gajah untuk bisnis sudah tidak layak lagi. Ia menambahkan beberapa gajah sudah tua.

Sejauh ini, lima dari 14 gajah yang bekerja telah dipindahkan ke hutan komunitas sekitar 40 kilometer dari Angkor Wat. “Mereka akan menjalani kehidupan alami mereka di sana. Perusahaan yang memiliki gajah akan terus merawat mereka,” ujarnya.

Kamboja telah lama mendapat kecaman dari kelompok-kelompok pecinta binatang. Mereka menuduh gajah dipekerjakan secara berlebihan.

Pada 2016, seekor gajah betina mati di pinggir jalan setelah membawa wisatawan di sekitar kompleks Angkor Wat dalam cuaca yang sangat panas. Hewan itu telah bekerja sekitar 45 menit sebelum dia pingsan. Atraksi menunggang gajah juga terlihat di Thailand, Vietnam, dan Laos.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement