Ahad 22 Dec 2019 10:00 WIB

Ekspedisi Merah Putih akan Taklukkan Hkakabo Razi

Eiger dan lima pendaki seven summit akan mencoba taklukkan Hkakabo Razi.

Rep: MG 03/ Red: Reiny Dwinanda
Eiger akan menjalani ekspedisi besar bersama lima pendaki seven summit dengan menyusuri puncak tertinggi di Asia Tenggara, Hkakabo Razi pada 2020.
Foto: MG 03
Eiger akan menjalani ekspedisi besar bersama lima pendaki seven summit dengan menyusuri puncak tertinggi di Asia Tenggara, Hkakabo Razi pada 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eiger lima pendaki seven summit akan menjalankan ekspedisi besar pada 2020 mendatang. Mereka akan mencoba menaklukkan puncak tertinggi di Asia Tenggara, Hkakabo Razi.

Ingin melakukan ekspedisi di gunung tropis, Eiger sengaja memilih Hkakabo Razi. Gunung yang dikenal para pendaki karena kekejaman alamnya ini berada di perbatasan Myanmar dan China.

Puncak Hkakabo Razi berada di ketinggian 5.881 mdpl dengan kondisi alam yang kompleks. Di sana terdapat hutan hujan tropis yang lebat juga gunung es di bagian atasnya.

Menurut banyak pendaki, gunung ini adalah anti Everest, yaitu gunung yang memiliki kondisi bertolak belakang dari Everest, khusunya dalam hal jalur pendakian. Galih Donikara selaku ketua pelaksana Ekspedisi Merah Putih mengatakan bahwa pendakian ke Hkakabo Razi tidak akan ditemani banyak porter atau pemandu.

Menurut Galih, masih banyak jalur yang perlu dibuka baru nantinya. Menyadari sulitnya medan, tim telah mulai melakukan latihan sejak Juni 2019.

Latihan tersebut dilakukan dengan berbagai simulasi pendakian di gunung-gunung tropis yang ada di sepanjang Aceh sampai Papua. Selain itu, mereka juga menjajal gunung tropis yang ada di Myanmar sebagi pemanasan.

“Tim kemudian melakukan simulasi pendakian di Pangrang Razi, gunung tropis lainnya yang berada di Myanmar sebagai adaptasi dan aklimatisasi, sebelum kemudian mengakhiri program latihan di ketinggian gunung di Kirgistan,” ujar Galih.

Pendakian gunung tropis dengan kondisi yang cukup menantang ini membuat tim harus melakukan persiapan dan latihan ekstra. Mereka menjalani persipan fisik, melakukan survei lapangan, dan mempelajari alam Hkakabo Razi yang dikenal dengan banyaknya hewan buas, seperti ular piton dan nyamuk malaria.

Iwan Irawan selaku ketua Tim Ekspedisi Merah Putih mengatakan, titik awal sampai puncak Hkakabo Razi dipelajari oleh anggota tim. Mereka mencoba mengenali smeua kondisi medan.

"Ini tidak hanya menjadikan pelebatan belantara dan kelembaban sebagai tantangan, tetapi di sini juga ada ancaman dari binatang-binatang kecil, binatang melata, seperti ular,” ujar Iwan.

Iwan mengatakan, mereka terus melakukan latihan dan pematerian terkait pertolongan pertama. Selain itu, juga tim terus melakukan analisis terkait kondisi alam dan cuaca untuk meminimalisir berbagai kondisi terburuk yang mungkin terjadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement