REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penumpang mengaku tidak bisa dan gagal dalam menggunakan anjungan check in mandiri di Bandara Halim Perdanakusuma dikarenakan beberapa hal yang seharusnya tidak dilakukan.
Petugas Terminal Inspection Service Cindy Rahma Kurnia saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin, menyebutkan calon penumpang seharusnya tidak melakukan web check in atau check in online sebelum menggunakan anjungan mandiri.
"Biasanya penumpang sudah check in online, kalau yang sudah check in online tidak bisa gunakan mesin self check in," kata Rahma.
Penumpang disarankan untuk tidak melakukan check in online apabila ingin menggunakan anjungan mandiri agar tidak perlu antre di loket check in maskapai. Selain itu, maksimal penggunaan mesin tersebut yaitu 30 menit sebelum jadwal penerbangan.
Sistem mesin anjungan check in mandiri ini memang berbeda dengan anjungan mandiri yang berada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di mana penumpang yang sudah melakukan check in online tetap bisa menggunakan mesin anjungan mandiri untuk mencetak tiket. Terdapat tujuh unit mesin anjungan check in mandiri di Bandara Halim Perdanakusuma dan seluruhnya berfungsi dengan baik.
Salah seorang penumpang bernama Faisal mengaku tidak bisa menggunakan mesin anjungan check in mandiri dan terpaksa harus mengantre di loket maskapai untuk check in.
Tujuh unit mesin anjungan mandiri tersebut memang jarang dimanfaatkan dan lebih banyak antrean di loket check in maskapai. Cindy mengakui terkadang mesin anjungan tersebut kurang responsif sehingga calon penumpang gagal check in.
Mesin anjungan check in mandiri juga hanya bisa digunakan bagi penumpang yang tidak menggunakan bagasi kargo. Terdapat pula alat ukur dan timbang untuk bagasi kabin yang diperbolehkan dibawa ke dalam pesawat.