REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Sejumlah pengguna 'ketek' atau perahu wisata di destinasi wisata Danau Sipin, Kota Jambi mengharapkan peningkatan keamanan dan standardisasi kelengkapan yang menjamin keselamatan pengunjung. "Luar biasa Danau Sipin sudah ramai sekarang, pengunjung banyak dan ada 'ketek wisata' juga. Sayangnya kursi ketek itu belum memenuhi keamanan standar keamanan dan keselamatan penumpangnya, itu perlu menjadi perhatian," ujar Himawan, salah seorang pengunjung, Ahad (1/3).
Sebagai pengunjung, ia mengaku bangga karena pemerintah Provinsi dan Kota Jambi bisa menyulap kawasan itu menjadi destinasi wisata air sehingga kawasan liburan warga Jambi dan sekitarnya bertambah. "Mungkin belum sempurna, namun bisa terus dilengkapi dan disempurnakan, termasuk standardisasi 'ketek' di sana," katanya.
Ia menyebutkan tempat duduk yang terbuat dari kursi plastik tanpa baut menjadi hal yang menurut dia perlu diperbaiki. Setidaknya kursi itu bisa ditambat atau terkunci dengan lantai perahu yang terbuat dari kayu.
"Kursi plastiknya dijejer begitu saja tidak dikasih dibaut. Duduknya memang nyaman tapi kursi bisa digeser-geser, dan itu saya kira harus ditingkatkan keamananannya," katanya.
Selain itu, tidak semua penumpang menggunakan pelampung keselamatan yang tersedia saat berlayar di danau itu. Hal itu menurut dia perlu menjadi perhatian dan standar dalam pelayanan kepada penumpang.
Pembangunan kawasan Danau Sipin yang menjadi destinasi wisata di Provinsi Jambi memberikan peluang bagi warga setempat yang menangkap peluang itu, antara lain dengan membuka usaha ketek wisata, jualan makanan, cenderamata dan lainnya. "Saya beli ketek wisata beberapa bulan lalu, alhamdulillah memberikan tambahan penghasilan bagi saya. Sehari-hari saya tukang bangunan, kalau libur ini narik ketek wisata," kata pemilik perahu wisata Risman, yang ditemui di dermaga ketek wisata Danau Sipin.
Ia bersama dua puluhan awak ketek wisata lainnya menunggu pengunjung yang ingin 'berlayar' mengelilingi Danau Sipin. Dengan tiket Rp 10 ribu per orang, mereka bisa menikmati suasana di danau itu dengan ketek wisata. "Kalau akhir pekan kami dapat membawa pulang sekitar Rp 300 ribu," ujarnya.
Untuk memiliki ketek wisata tidak asal berlayar, namun harus mendapat izin dari kantor Kecamatan Legok Sipin dan pengelola di sana sehingga populasi ketek wisata bisa tetap terkendali dan tidak terlalu banyak. "Ya mudah-mudahan ke depan semakin menjanjikan. Danau Sipin terus dibangun fasilitasnya, ada panjat tebing juga di sini. Bila ke Jambi jangan lupa ke Danau Sipin," kata dia.