Rabu 18 Jan 2012 04:47 WIB

Gelombang Jilbab Chic dan Modern di Barat (2)

Gaya penutup kepala koleksi Jean Paul Gaultier
Gaya penutup kepala koleksi Jean Paul Gaultier

REPUBLIKA.CO.ID, Patut dicermati gaya elegan namun santun yang ditampilkan wanita Muslim moderen di Eropa bukan tak disadari dan disergap oleh desainer label arus besar. Sejumlah rumah mode, dimulai sekitar tiga tahun lalu, menghadirkan koleksi versi santun mereka.

“Kami ingin merubah citra kerudung,” ujar Domenico Dolce. pendiri rumah mode ternama Italia Dolce and Gabana kepada Telegraph tiga tahun lalu. “Kami ingin memberi angin segar dan mengenalkan itu pada generasi muda.”

Bukan hanya D&G, rumah mode mewah dalam industri fesyen seperti Paul Smith, Vera Wang dan Jean Paul Gaultier, dianggap pemimpin aliran tersebut dalam desain. Kini di atas catwalk untuk koleksi musim gugur/dingin, banyak label menawarkan kerudung. “ Tujuan kami untuk memberi sentuhan moderen dan elegan,” ujar Domenico.

Tren itu pun mendapat sambutan hangat para konsumen. Hermes misal, rumah mode terkemuka Paris itu mengumumkan sejumlah desain kerudung sutranya mengalami peningkatan penjualan. Perancang Hermes, Vivienne Alexander berkata rumah modenya telah menjual kepada pembeli muda ketimbang biasanya. Seiring dengan permintaan meroket, desainer pun menghadirkan penutup kepala lebih bervariasi dalam koleksi mereka.

Pakar industri fesyen sepakat tren kerudung baru membawa sentuhan kesantunan sekaligus chic dalam penampilan. Menurut kurator Museum Tekstil dan Fesyen London, Dennis Nothdruft, bangkitnya kerdung memunculkan aura 'kesucian' dalam fesyen.

Namun, ia menekankan trend itu sebenarnya bukan barang baru.“Wanita mengenakan kerudung pada abad pertengahan untuk menjaga kesantunan,” paparnya.

Pakar lain meyakini kerudung memberi aura elegantterhadap penampilan wanita. Mereka menyatakan bahwa konsumen ingin meniru wanita-wanita kaliber dunia yang telah menonjolkan kerudung dalam penampilan glamour mereka, salah satunya bintang film Amerika, Grace Kelly.

Alexander dari rumah mode Hermès pun mengatakan proporsi cukup besar pelanggan berasal dari Muslim yang mengenakan koleksinya sebagai jilbab. Namun ia juga menegaskan ada pula klien non-muslim dalam jumlah besar yang mencari tampilan elegan tapi santun.(selesai)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement