REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ini trik bagi para disainer supaya pegelaran busananya menarik perhatian. Ternyata para selebritis yang hadir di acara fashion show bukanlah undangan biasa. Mereka dibayar supaya acara itu menarik perhatian semua kalangan. Hal ini terbongkar ketika penyanyi Katy Perry di pergelaran busana Chanel dalam Paris Fashion Week jadi isu berita di sejumlah media massa di seluruh dunia.
Katy duduk di kursi baris depan dalam pergelaran busana terpenting itu. Tidak ada yang mempermasalahkan kenapa Katy si gadis California yang sedang padat tur, mendadak harus terbang ke Eropa.
Wartawan Dailymail, Richard Price yang merasa curiga dengan kehadiran Katy kemudian melakukan penelusuran. Dari hasil investigasinya, terbongkar bahwa banyak selebritis hadir di acara tersebut karena dibayar oleh penyelenggara acara.
Sebenarnya soal membayar selebritis untuk nonton pergelaran busana konon merupakan praktik lama dan tetap jadi rahasia. Richard kemudian menuliskan hasil investigasinya itu dalam laporan yang menarik di Dailymail.
Namun sejumlah perancang dan disainer membantah keras soal praktik bayaran ini. "Sangat tidak profesional. Aku belum pernah membayar seleb dan tidak akan melakukannya. Bodoh sekali," kata Nicole Farhi, perancang busana kenamaan dari London.
Desainer berusia 65 tahun itu menyebutkan bahwa praktik bayaran terhadap selebritis adalah hal yang menjijikan. "Aku akan dibenci karena bilang ini. Tapi peduli setan, soalnya ini jijik sekali. Memangnya apa yang akan media angkat? bukan karya perancang tapi berita seleb yang hadir," katanya.
Juru bicara Chanel saat ditanya soal ada-tidaknya honor untuk Katy Perry hanya menyebut "Katy adalah klien dan kebijakan perusahaan adalah tidak membahas klien kami."
Daily Mail mengutip situs web Fashionista yang menyebut Rihanna dibayar untuk nonton fashion show dengan tarif 95 ribu dolar.
Beyonce konon honornya sama dengan Rihanna sedangkan yang lebih ekonomis adalah para aktris seperti Chloe Sevigny yang honornya sekitar 63 ribu dolar.
Perancang senior asal Inggris Jeff Bank kepada Daily Mail mengaku praktik itu setidak-tidaknya sudah ada dalam 25 tahun terakhir. "Kalau Charlies Terron dibayar jutaan dolar untuk iklan parfum, wajar kan fashion show juga melakukan cara yang sama?," kata Bank.
Dia menjelaskan, membayar seleb adalah strategi pemasaran. Seleb datang ke fashion show atau menggunakan merek tersebut. "Jika seleb datang ke suatu fashion show, acara itu terekspos berlipat ganda di media sehingga merek busana itu jadi terangkat.
Penulis busana Imogen Edwards-Jones mengatakan : "Ada tiga alasan seleb duduk di kursi depan fashion show. Dibayar, ingin diekspos media, atau dia teman si perancang."
Penulis buku laris "Fashion Babylon" itu menuturkan di tahun 80-an satu merek terkenal mengirim paket berisi uang tunai, baju dan kokain kepada seleb yang mereka bidik. "Sekarang permainan berganti. Kebanyakan label besar sudah dimiliki konglomerat multinasional, jadi soal pembayaran menjadi kesepakatan bisnis."
Cara lain yang lebih "sopan" adalah memberi tiket kelas satu penerbangan ke Paris, Milan atau New York, hotel mewah dan "goodies" mahal. Salah satu seleb yang mengakui hal tersebut adalah bintang pop Lily Allen.
"Kenapa aku datang ke Paris fashion show 2007? untuk dapat gratisan," katanya.
Dia datang ke pergelaran Yves Saint Laurent lalu dibawa ke toko dan boleh ambil apa saja, mulai dari pakaian, tas, dan aksesori.
Versace pernah dituduh membayar penyanyi Prince untuk menonton pergelaran busana mereka di Paris, tapi humas perusahaan itu membantah hal tersebut. Giorgio Armani pada tahun 80-an juga pernah kena gosip membayar setelah pakaian mereka digunakan Richard Gere dalam film American Gigolo.
Akhir 90-an beredar rumor Nicole Kidman dibayar 1 juta dolar untuk mengenakan Dior pada acara-acara besar. Tapi, banyak juga perancang yang tak mau "diiklankan" oleh selebritis.
Alexander McQueen tahun 1999 tak mau mengundang Victoria Beckham ke acaranya karena khawatir akan mengalihkan perhatian publik dari pergelaran busana.