Sabtu 14 Apr 2012 10:03 WIB

Wajib Bersihkan Wajah di Malam Hari, Ini Alasannya

Rep: desy susilawati/ Red: Endah Hapsari
Cuci muka/ilustrasi
Foto: health.howstuffworks.com
Cuci muka/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Sepertinya tidak ada yang ingin punya wajah penuh jerawat. Maklum, kulit wajah yang sehat dan indah memang ampuh bikin penampilan diri makin sempurna. Sebenarnya, mendapatkan wajah yang bersih dan sehat tidak sulit. Caranya, rajin bersihkan wajah.

Ahli kecantikan dari Klinik Sakti Medika, dr Tina Wardhani Wisesa, SpKK (K), mengatakan salah satu waktu yang tidak boleh dilewatkan untuk membersihkan wajah adalah ketika malam hari. 

Mengapa ini sangat penting? Menurutnya, membersihkan wajah di malam hari berguna untuk membersihkan kulit wajah dari sisa kosmetik, debu, keringat, dan minyak yang menempel pada wajah.
"Dengan membersihkan wajah, kulit akan tampak segar, bersih, mencegah terbentuknya komedo berlebihan dan mencegah jerawat. Pada kondisi ini kulit siap untuk diberikan pelembab atau krim malam," jelasnya.
Tina menegaskan pemilihan pembersih wajah sebaiknya disesuaikan dengan jenis dan kondisi kulit. Bila pada pagi atau siang hari, wanita menggunakan kosmetik tebal, bersihkan wajah di malam hari dengan menggunakan susu pembersih (cleansing milk) dan dibersihkan dengan lap khusus basah. Kemudian kapas dibasahkan dengan toner dan ditepuk-tepuk pada wajah.
Sementara untuk kulit berminyak atau berjerawat, pilihan bisa menggunakan sabun atau facial wash. Sedangkan untuk kulit kering dapat menggunakan susu pembersih. Ia menambahkan untuk kulit normal dapat menggunakan susu pembersih atau sabun atau facial wash.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَسَرَّ النَّبِيُّ اِلٰى بَعْضِ اَزْوَاجِهٖ حَدِيْثًاۚ فَلَمَّا نَبَّاَتْ بِهٖ وَاَظْهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهٗ وَاَعْرَضَ عَنْۢ بَعْضٍۚ فَلَمَّا نَبَّاَهَا بِهٖ قَالَتْ مَنْ اَنْۢبَاَكَ هٰذَاۗ قَالَ نَبَّاَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ
Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya (Hafsah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi), lalu (Nabi) memberitahukan (kepada Hafsah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafsah), dia bertanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti.”

(QS. At-Tahrim ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement