Jumat 20 Apr 2012 21:19 WIB

Definisi 'Cantik' di Indonesia Terjajah Mental Kolonial?

Hana Tajima. (Ilustrasi)
Hana Tajima. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Definisi 'cantik' bagi perempuan yang masih dianut sebagian besar masyarakat Indonesia, dinilai masih terjajah mental kolonial yang merasuk dalam alam bawah sadar, sejak ratusan tahun lalu.

Hal ini dikemukakan Funco Tanipu, pengamat sosial dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Jumat (20/4). 

Staf pengajar di Fakultas Ilmu Sosial, yang menggeluti isu tubuh, konsumsi, kekuasaan dan studi kultural ini memaparkan, fenomena tersebut setidaknya dapat dilihat dari bagaimana media massa terus mendengung-dengungkan kecantikan yang identik dengan kulit putih atau berhidung mancung.

"Kita kemudian terbiasa meledek seseorang yang berhidung pesek atau berkulit hitam," kata dia.

Menurut dia, hal-hal yang terlanjur dianggap kecil itu, merupakan warisan dari mentalitas kolonial, yang sejak memperkenalkan bahwa orang berkulit putih dan berhidung mancung itu adalah pihak yang superior, berkuasa. 

"Mental kolonial itu dengan sukses kemudian didengung-dengungkan kembali oleh media massa," kata dia. Masyarakat di Gorontalo sendiri, kata dia, tanpa terkecuali masih mengidap mental demikian.

"Menjadikan kulit agar putih menjadi impian dan obsesi pada hampir setiap perempuan, segala macam cara dilakukan, termasuk dengan menggunakan bahan kecantikan mungkin yang mengandung bahan berbahaya," katanya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement