Rabu 15 Aug 2012 05:06 WIB

Mantap, Desainer Italia Jadi Konsultan Sepatu Cibaduyut

Pedagang sepatu (ilustrasi)
Foto: www.antarafoto.com
Pedagang sepatu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mendatangkan desainer sepatu dari Italia untuk meningkatkan nilai tambah dan pengembangan industri alas kaki khususnya di Jawa Barat yang berpusat di Cibaduyut, Bandung.

"Tahun depan, Kemenperin akan mendatangkan desainer sepatu asal Italia sebagai konsultan di Cibaduyut. Pemerintah mempunyai keinginan agar Cibaduyut menjadi sentra industri sepatu kelas menengah ke bawah yang berkualitas dan mampu menjadi contoh bagi industri sepatu dalam negeri," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Desainer asal Italia itu, menurut Hidayat, akan dibiayai oleh pemerintah untuk mengembangkan inovasi dan menghasilkan produk yang berkualitas di pasar dalam negeri dan dapat membuat brand sepatu Cibaduyut bisa tembus ke berbagai mancanegara.

"Jadi, masyarakat Indonesia tidak usah bangga menggunakan merek sepatu buatan negara lain. Artinya, dengan memakai sepatu buatan Cibaduyut sama halnya dengan mengenakan sepatu desain asal Eropa," paparnya.

Saat ini, lanjut Hidayat, unit pelaksana teknis (UPT) di Cibaduyut sudah berjalan dan bertugas melatih para pelaku usaha sepatu. Unit itu terbentuk berkat dukungan dari Kemenperin mulai dari anggaran sampai fasilitasnya.

"Dalam meningkatkan sumber daya manusia yang handal, kami melatih mereka dengan membuka UPT setiap tahunnya yang diikuti oleh pelaku usaha, dan hasilnya cukup baik," ujarnya.

Hidayat menambahkan, untuk mengatasi masalah terhadap industri alas kaki, pemerintah akan mengambil beberapa kebijakan.

"Pemerintah akan mengambil kebijakan pemberlakuan bea keluar untuk kulit mentah dan setengah jadi. Hal tersebut merupakan cara untuk menyuplai bahan baku kulit dan produk kulit yang berasal dari dalam negeri," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement