Sabtu 18 Aug 2012 12:23 WIB

Mudik, Inilah Asal Usul Tradisi Unik Khas Indonesia (2)

Sejumlah pemudik antre menaiki KM Kelud di Pelabuhan Beton Sekupang, Batam, Sabtu 2(7/8). Pada H-3 lebaran, ribuan pemudik dari Batam menuju Belawan dengan menggunakan transportasi kapal motor.
Foto: Antara
Sejumlah pemudik antre menaiki KM Kelud di Pelabuhan Beton Sekupang, Batam, Sabtu 2(7/8). Pada H-3 lebaran, ribuan pemudik dari Batam menuju Belawan dengan menggunakan transportasi kapal motor.

REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana dengan pernyataan bahwa mudik telah ada sejak zaman nenek moyang? Beberapa ahli mengaitkan tradisi mudik ada, karena masyarakat Indonesia merupakan keturunan Melanesia yang berasal dari Yunan, Cina. Sebuah kaum yang dikenal sebagai pengembara. Mereka menyebar ke berbagai tempat untuk mencari sumber penghidupan.

Pada bulan-bulan yang dianggap baik, mereka akan mengunjungi keluarga di daerah asal. Biasanya mereka pulang untuk melakukan ritual kepercayaan atau keagamaan. Pada masa kerajaan Majapahit, kegiatan mudik menjadi tradisi yang dilakukan oleh keluarga kerajaan. Sejak masuknya Islam, mudik dilakukan menjelang Lebaran. 

Untuk menguatkan akar mudik berkaitan dengan tradisi Islami, beredar pula argumen makna mudik dalam kajian ala Timur Tengah.

Kata "mudik" seperti istilah arab untuk "badui" sebagai lawan kata "hadhory". Sehingga dengan sederhana bisa diambil kesimpulan bahwa mudik, adalah kembali ke kampung halaman.

Mudik dari akar kata “ adhoo-a” yang berarti “ yang memberikan cahaya atau menerangi”

Ini bisa dipahami dengan mudah, bahwa mereka para pemudik itu secara khusus memberikan ‘cahaya’ atau menerangi kampung-kampung halaman mereka. 

Mudik dari akar kata “ Adhoo-‘a”, yang berarti “ yang menghilangkan “

Selanjutnya, mudik berasal dari bahasa arab yang berarti : orang yang menghilangkan. Hal ini juga akan mudah kita tangkap, bahwa mereka pemudik itu adalah orang-orang perantauan yang dipenuhi beban perasaan kerinduan, dan kesedihan karena jauh dari orangtua, keluarga atau kampung halamannya. Karenanya mereka melakukan aktifitas mudik , dalam rangka ‘menghilangkan’ semua kesedihan tersebut.

Mudik dari akar kata “ adzaa-qo” yang berarti “ yang merasakan atau mencicipi “

Orang yang mudik ke kampung halaman pastilah mereka yang ingin kembali ‘merasakan dan mencicipi’ suasana kampung tempat kelahiran.

sumber : apakabardunia.com
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement