REPUBLIKA.CO.ID, Menyimpan batik dengan benar sama pentingnya dengan mencuci dan menyetrika batik secara benar. Jangan sampai batik yang sudah bersih justru rusak karena penyimpanannya tidak sesuai.
Ami Wahyu dalam bukunya yang berjudul Chic in Batik memberi tips menyimpan batik. Kain tradisional ini harus disimpan dalam plastik atau di wadah penyimpan busana yang khusus. Model penyimpanan ini berguna agar batik tidak dimakan ngengat.
Ami menambahkan, jangan memberi kapur barus dalam plastik isi batik. Kapur barus tergolong keras dan bisa merusak kain. Supaya terhindar dari ngengat, tambahkan saja merica. Bungkus merica dengan kertas tisu atau masukkan ke kantong kain kecil.
Merica yang sudah terbungkus bukan lantas dimasukkan ke dalam plastik atau wadah isi batik. Ami menyarankan agar merica tersebut dimasukkan dalam lemari pakaian.
Bisa juga, tulis Ami dalam bukunya yang diterbitkan oleh Esensi, menggunakan pewangi dari akar wangi yang sebelumnya dicelup dulu ke air panas. Jemur akar wangi yang basah hingga kering. Baru, kemudian masukkan ke lemari penyimpan batik.
Kalau ingin menyemprotkan pewangi pada batik tulis, jangan lakukan secara langsung. Tutupi kain dengan kertas, misalnya, kertas tipis, baru semprotkan cairan pewangi. Sebaiknya juga tidak menyemprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain atau batik sutra. Parfum biasanya akan meninggalkan noda yang susah hilang.