Kamis 12 Sep 2013 13:13 WIB

Arloji Paling Top? Kobold dari Lempeng Everest

Arloji Kobold versi 'Everest Edition' menggunakan lempeng batu perak yang diambil dari puncak tertinggi Himalaya, Everest.
Foto: KOBOLD
Arloji Kobold versi 'Everest Edition' menggunakan lempeng batu perak yang diambil dari puncak tertinggi Himalaya, Everest.

REPUBLIKA.CO.ID, Dunia penuh dengan gemerlap dan perlombaan untuk menjadi yang paling wah? Punya arloji permata? Seseorang sudah memiliki satu dengan banyak tipe dan kualitas intan.

Hanya saja mendapatkan arloji Himalaya (Everest Edition) dari Kobold, dijamin jam tangan Anda menjadi juara berada di puncak dalam arti sesungguhnya, hingga untuk kategori dengan kisah pembuatan berbeda. Dia datang langsung dari Everest.

Benar, perusahaan jam Kobold membuka divisi di Nepal dengan ruang kerja dan para pakar pembuat jam Sherpa yang sangat terlatih. Fakta menyenangkan, namun yang paling penting mereka memasang satu lempeng batu perak yang diambil dari puncak tertinggi dunia, Everest Himalaya, dalam produk yang mereka buat, sebagai bagian muka jam.

Soal harga, perusahaan membanderol 16.500 dolar AS (Rp 166 jutaan). Jumlah itu pun masih sepertiga dari ongkos ekspedisi ke Everest dengan pemandu.

Anda mungkin tidak pernah mendaki puncak tertinggi di dunia, tapi paling tidak jam tengan Anda pernah.

Baiklah, kini tolong, bisakah seseorang membuat arloji dengan bagian muka terbuat dari batuan bulan?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement