REPUBLIKA.CO.ID, Berbeda dengan wanita yang sarat dengan aneka jenis perhiasan dan wewangian, tidak banyak aksesori yang dikenakan pria saat bekerja. Umumnya para pria lebih mengutamakan penampilan mereka dengan berpakaian rapi dan parfum yang khas. Bagi Westana Hermawan, satu-satunya yang dianggap mencolok dan mampu menarik perhatian orang adalah dasi. Karena itulah ia rela mengoleksi dasi dalam jumlah banyak. ''Saya punya prinsip soalnya yang dilihat dahulu itu dasi soalnya mencolok, jadi harus bagus,'' katanya.

Hal serupa juga dilakukan Handoko ketika bersekolah di AS. Saat itu yang terbayang ketika kembali ke Indonesia dan bekerja akan memakai dasi sehingga ia harus memiliki dasi dalam jumlah banyak. Konsekuensi memiliki dasi tentu harus juga bersedia merawatnya. Dasi perlu disimpan di tempat khusus agar tetap menarik dan terhindar dari ngengat atau jamur. Karena itu, kelembaban suhunya perlu dijaga. Handoko menyimpan koleksi dasinya dalam lemari khusus yang dilengkapi alat putar. Dasi itu digantung pada alat tersebut. Saat mencari dasi yang hendak dikenakan, ia cukup memencet tombol, dan alat itu akan berputar.

Begitu pula saat bepergian jauh, ia selalu membawa tas khusus untuk menyimpan dasi sehingga dasi tidak rusak meski harus disimpan dalam keadaan terlipat. Tas itu bisa membawa empat buah dasi sehingga punya banyak pilihan untuk bergantian dikenakan. Dalam periode tertentu, Handoko juga tidak segan membawa dasi-dasi kesayangannya ke binatu untuk di-dry clean.

Walau bagaimanapun meski tidak berjamur dasi tetap harus dicuci agar tetap indah dan bersih. ''Jadi tantangannya hanya itu saja untuk punya dasi.'' Westana Hermawan juga rajin men-dry clean semua dasi kesayangannya. Sesudah itu, dasi cukup digantung di dalam kemasan plastik dan disimpan di dalam lemari. Saat bepergian biasanya dasi-dasi itu disimpan dalam garment bag bersama setelan jas yang selalu ia bawa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika