Sabtu 18 Jan 2014 07:02 WIB

Arzetti: Perempuan Berhijab Juga Bisa Cantik

Arzetti Bilbina
Foto: youtube.com
Arzetti Bilbina

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Model dan artis Arzetti Bilbina menilai perempuan berhijab itu juga bisa cantik, asalkan perempuan berhijab itu menjaga kulit wajah dan mengikuti tren yang modis.

"Kalau kita berhijab, maka pusat perhatian akan mengarah pada wajah, karena itu perempuan berhijab harus menjaga kulit wajah dan mengenakan pakaian yang mengikuti tren," katanya di Surabaya, kemarin.

Ketika berbicara dalam "talkshow" bertema "Kesehatan Reproduksi Remaja" yang diadakan Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU "Khadijah" Surabaya, ia mengatakan wudhu itu bisa menjaga kulit. "Kalau rajin wudhu, insya-Allah kulit wajah kita juga akan terjaga. Itu yang alami, tapi bisa juga ditambahi dengan menggunakan pembersih dan krem malam," katanya di hadapan ratusan pelajar.

Menurutnya, cantik secara penampilan itu tidak cukup, karena cantik itu harus luar dan dalam. "Kalau cantik dari dalam itu bisa dilakukan dengan dua cara yakni kesehatan tubuh dan rajin shalat," katanya. Menurut artis yang kini menjadi caleg DPR RI dari PKB (dapil Jatim I/Surabaya-Sidoarjo) itu, tubuh yang sehat pun bukan sekadar asupan gizi, melainkan harus menghindari alkohol dan kehidupan malam.

"Jadi, kalian bisa cantik seperti model atau artis, tapi 'kakak' (Arzetti) bisa membuktikan bahwa model atau artis itu tidak harus melepas hijab, dekat dengan alhokol dan kehidupan malam," katanya.

Senada dengan itu, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Jatim, dr Dian Islamy, menegaskan bahwa remaja yang sehat itu memenuhi tiga kesehatan yakni fisik, mental, dan sosial. "Sehat secara fisik itu menjaga kesehatan organ tubuh, karena itu remaja harus tahu dampak dari tindakannya, misalnya remaja yang melakukan seks bebas, maka dia harus tahu penyakit yang mengancam," katanya.

Penyakit yang mengancam akibat seks bebas antara lain HIV, infeksi akibat keguguran yang dapat mengancam vertilitas (kemandulan), kematian akibat kehamilan, kanker serviks, dan sebagainya. "Sehat secara mental dan sosial juga penting, sebab remaja yang menjadi calon ibu atau bapak itu memang harus dewasa dan cukup secara finansial, sehingga mereka akan melahirkan generasi muda yang berkualitas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement