Sabtu 22 Feb 2014 10:01 WIB

Negara Ini Tingkat Kesejahteraannya Tertinggi (Ternyata Bukan Hawaii)

lanai hawaii
Foto: alternative-hawaii.com
lanai hawaii

REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda ingin tahu negara tertinggi dalam kesejahteraan, Anda mungkin ingin untuk berpikir "dataran bergulir" bukan "pantai pasir putih."

Menurut hasil laporan Gallup-Healthways baru , North Dakota peringkat No 1 di negara pada tahun 2013 untuk kesejahteraan, beringsut Hawaii dari posisi teratas itu berlangsung selama empat tahun terakhir. Hawaii sekarang negara No 8 untuk kesejahteraan.

"Banyak orang yang tidak memperhatikan North Dakota mungkin tidak menyadari hal ini, tapi North Dakota adalah negara  dengan tingkat kesejahteraan tertinggi - itu sudah 10 finisher kebanyakan tahun, dan lima finisher atas untuk beberapa tahun , " kata Dan Witters, penulis laporan dan direktur riset dari Gallup-Healthways Well-Being Index, seperti dikutip dari Huffingtonpost, Sabtu (22/2)

"Jadi, itu bukan  kejutan besar bila Hawaii jatuh [dari posisi teratas]. Mereka punya banyak hal baik terjadi."

Witters menjelaskan bahwa booming minyak di negara bagian, misalnya, telah memicu penciptaan lapangan kerja. "Lebih sedikit orang-orang yang tidak memiliki cukup uang untuk makanan, tempat tinggal dan obat-obatan, tetapi juga mendorong kesehatan emosional dan evaluasi kehidupan," kata Witters.

Jadi apa yang menjelaskan jatuhnya Hawaii dari posisi teratas?

Sementara Hawaii masih dianggap tinggi dalam kesejahteraan dibandingkan dengan seluruh negara, Witters mengatakan, negara itu mengalami penurunan yang signifikan dalam sub-indeks lingkungan kerja. Khusus mengenai kepuasan kerja, seperti penurunan dalam kemampuan untuk menggunakan kekuatan di tempat kerja dan bekerja di lingkungan terbuka dan saling percaya, dan penurunan hampir 13 persen pada langkah-langkah pengobatan supervisor.

Hawaii juga mengalami penurunan dalam evaluasi kehidupan sub-indeks, serta sub-indeks kesehatan emosional, yang melibatkan mengalami emosi seperti stres, khawatir, kebahagiaan dan kemarahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement