Kamis 20 Nov 2014 18:30 WIB

Orang Indonesia Ternyata Kurang Bahagia

Berbuat baik pada orang lain bisa meningkatkan rasa bahagia dalam diri penolong.
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Berbuat baik pada orang lain bisa meningkatkan rasa bahagia dalam diri penolong.

REPUBLIKA.CO.ID, Tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara lain. Fakta tersebut menurut Laporan Kebahagiaan Dunia 2013 yang dirilis Persatuan Bangsa Bangsa.

"Hasil penelitian ini hanya menempatkan Indonesia pada peringkat 76 sebagai negara paling bahagia sedunia, masih jauh di bawah negara tetangga seperti Thailand (36) dan Malaysia (56)," kata Manajer Fundraising Putera Sampoerna Foundation Imran Razy saat menggelar konferensi pers Save A Teen di Jakarta, Kamis (20/11).

Pada penelitian terpisah, yang dilakukan oleh Universitas California, Riverside, diungkapkan bahwa salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan kebahagiaan seseorang adalah dengan melakukan kebaikan, membantu orang lain dan berbagi kepada sesama.

Untuk itu, Imran mengajak masyarakat Indonesia untuk turut ambil bagian secara aktif dalam "Aksi 5 Menit Biasa Berbagi" untuk menciptakan generasi baru yang lebih peka dan peduli kepada sesama.

Hal tersebut diamini psikolog anak dan remaja Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo, yang mengatakan bahwa berbagi kegiatan serupa dapat meningkatkan emosi, pikiran dan perilaku positif yang kemudian menciptakan perasaan bahagia.

Menurut Vera, kebiasaan berbagi bisa mulai diajarkan sedini mungkin, sejak anak mulai berinteraksi dengan orang tuanya dan perlu dilakukan secara terus menerus. "Apabila anak secara rutin diajarkan untuk melakukan suatu perbuatan, maka anak akan menjadi terbiasa untuk melakukan kegiatan tersebut hingga dewasa," ujar Vera.

Vera menyampaikan, menurut Profesor Adam Grant dari Wharton Business School dalam bukunya Give and Take disebutkan, dengan meluangkan 100 jam selama setahun atau rata-rata lima menit dalam sehari untuk membantu, maka akan menimbulkan rasa bahagia, serta mengurangi stres.

"Dalam meluangkan waktu lima menit selama 21 hari berturut-turut, orang tua dapat menanamkan kebiasaan berbagi yang kemudian bisa menjadi bekal penting bagi anak untuk dapat terus berbagi kepada orang sekitarnya, sekaligus menjalani kehidupan lebih bahagia," kata Vera.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement