Senin 15 Dec 2014 13:49 WIB

'Re:On' Optimistis Tumbuhkan Industri Komik

Peluncuran komik kompilasi re:On volume 10
Peluncuran komik kompilasi re:On volume 10

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komik di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1930-an melalui sejumlah media terbitan Belanda. Sejak saat itu komik dikenal dan terus tumbuh di era 1940 hingga sekarang ini.

Sehingga wajar jika pembaca komik di Indonesia tumbuh dan jumlahnya terus meningkat.

Kendati demikian komik di Indonesia belum berada dalam industri yang baik. Menjadi komikus di Indonesia juga belum bisa sepenuhnya diandalkan.

"Penerbitan komik di Indonesia belum ada yang sistematis, kepedulian terhadap komik di Indonesia masih kurang, belum ada komitmen dalam mengenalkan komik," ujar Chris Lie, komikus yang juga salah seorang pendiri re:OnComics, saat ditemui di kantor re:ON kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Berangkat dari hal tersebut ia bersama pendiri re:On lainnya, Andik Prayogo dan Yudha Negara Nyoman menghadirkan komik re;On dengan visi menjadi pusat penerbitan komik Indonesia berbasis industri yang menghasilkan komik-komik berkualitas internasional, serta memberi nilai tambah bagi para stakeholder. Yaitu pembaca, komikus, distributor dan sponsor.

"Komik belum menjadi industri yang baik, misi kita adalah membuat komik Indonesia diterima orang lokal. Jadi komikus murni bisa mencari kerja dari ngomik aja," ujar Yudha.

Dalam mewujudkan hal tersebut, re:On sejak Juli 2013 hingga saat ini telah menerbitkan 10 volume yang terbit setiap enam minggu sekali. 

Berbeda dengan komik kebanyakan, komik yang dihadirkan re:On memiliki ukuran lebih besar dengan tinggi 25 centimeter dan lebar 18 centimeter. Dalam tiap edisinya terdapat enam cerita yang bersambung.

"Profesionalisme adalah kunci utama untuk menjadi penerbitan komik yang berkesinambungan," kata dia.

"Kami menerapkan deadline yang ketat bagi komikus, hal itu untuk membuat mereka menjadi profesional. Jadi tidak bisa ada alasan-alasan yang bilang sedang tidak mood atau apa dalam mengerjakan komik," kata dia lagi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement