REPUBLIKA.CO.ID, Dalam buku 'Make Your Own Plan! Perencanaan Keuangan Nggak Pake Ribet', perencana keuangan OneShildt Financial Planning, Pandji Harsanto CFP, dan perencana keuangan dari Tatadana Consulting, Diana Sandjaja, CFP, mengingatkan pentingnya keterbukaan finansial dalam keluarga dan akses keuangan untuk pasangan.
Mengapa ya? Simak yuk tips dan alasan berikutnya yang dijelaskan kepada ROL, Jumat (26/12).
Ketiga, berikan akses terhadap aset kepada pasangan, berikan akses terhadap dana darurat. Pasangan perlu mengetahui pin ATM dari pasangannya dan brankas mereka. Karena bila terjadi suatu risiko terhadap pasangan yang mengakibatkan kelumpuhan atau kematian, pasangannya dapat mengakses dengan segera dana darurat tersebut.
Secara otomatis pihak bank bila mengetahui ada nasabahnya yang meninggal maka mereka akan langsung mengunci rekening tabungan ataupun deposito si nasabah. Bank baru memberikan akses setelah mendapat surat penetapan ahli waris dari pengadilan.
Keempat, selain aset, akses terhadap proteksi juga perlu diperhatikan. Simpan polis asuransi yang Anda miliki di tempat yang diketahui oleh pasangan. Untuk lebih praktis, buatlah daftar mengenai jenis-jenis proteksi yang Anda miliki dalam sebuah catatan.
Mulai dari jenis pertanggungan beserta rider-nya, perusahaan asuransi, uang pertanggungan, besar premi, dan periode asuransi, cara membayar, serta nomor call center perusahaan asuransi. Hal ini untuk mempermudah akses pembayaran dan klaim atas asuransi yang dimiliki.
Kelima buatlah sistem pengarsipan yang baik untuk setiap korespondensi yang dilakukan antara lain perusahaan sekuritas, manajemen aset, dan asuransi. Simpanlah data atau pernyataan transaksi.
Untuk tetap fokus melangkah menggapai tujuan keuangan yang telah direncanakan, kita memerlukan rambu-rambu pengingat atau bukti-bukti yang menunjukan kalau kita sudah berada di jalur yang benar. Kebiasaan baik ini tidak saja bermanfaat untuk Anda dan pasangan, namun akan ditiru anak-anak Anda kelak ketika berumah tangga.