Sabtu 03 Jan 2015 10:31 WIB

Demi Membiayai Pernikahan, Jangan Lakukan Hal Ini

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Menyiapkan dana pernikahan perlu dilakukan dengan matang.
Foto: Prayogi/Republika
Menyiapkan dana pernikahan perlu dilakukan dengan matang.

REPUBLIKA.CO.ID, Untuk membiayai pernikahan Anda, selain menabung dan melakukan survei perkiraan biaya yang harus Anda keluarkan, perencana keuangan OneShildt Financial Planning, Pandji Harsanto CFP, mengingatkan Anda  untuk jangan sekali-kali beberapa hal. Apa saja?

Pinjam bank

Untuk membiayai pernikahan, sebaiknya jangan sekali-kali Anda meminjam uang ke bank. Memang, Anda pasti ingin sekali melangsungkan pernikahan sesuai impian. Tapi jangan sampai keinginan itu membuat Anda berani meminjam uang ke bank atau menggunakan kartu kredit.

“Bunga yang harus Anda bayar tidak sebanding dengan resepsi selama beberapa jam. Bisa-bisa setelah bertahun-tahun menikah Anda masih harus menanggung utang biaya resepsi, tuh,” ujarnya kepada ROL, Jumat (2/1).

Buka rekening bersama pasangan

Pandji menambahkan selama status Anda dan si dia masih pacaran, jangan pernah membuka rekening gabungan atau tabungan bersama. Hal ini untuk menghindari masalah jika hubungan Anda putus di tengah jalan. Lebih aman jika Anda membuka rekening dengan nama masing-masing. Yang penting, Anda berdua punya tujuan menabung yang sama, yaitu untuk menikah.

Menguras seluruh isi tabungan

Selain itu, saat menyiapkan bujet pernikahan, Pandji mengingatkan jangan sampai Anda dan pasangan menguras semua isi tabungan. Karena itu, pastikan di tabungan kita masih ada dana untuk membayar DP KPR dan atau enam kali pengeluaran bulanan bersama untuk mempersiapkan beberapa hal berikut.

Pertama, tempat tinggal. Memiliki tempat tinggal menjadi hal yang sangat penting bagi pasangan yang telah menikah. Jangan sampai selamanya menetap di rumah orang tua atau mertua. Karena itu, buatlah tabungan untuk membiayai pembelian atau kredit tempat tinggal. Hal ini wajib diutamakan sebelum berniat membeli kendaraan pribadi.

Kedua, masalah anak. Sebelum menyiapkan tabungan untuk anak, kompromikan dulu dengan pasangan tentang jumlah anak yang diinginkan. Setelah itu, atur bujetnya bersama. Bukan cuma biaya persalinan saja yang harus disiapkan, melainkan juga biaya sampai si anak lulus kuliah. Karena itu, lakukan survei mengenai biaya sekolah sejak kita memutuskan ingin memiliki anak dan mulailah berinventasi.

Ketiga, masalah asuransi jiwa. Setelah memiliki anak, sisihkan dana untuk membayar asuransi jiwa. Hal ini bertujuan menjamin masa depan anak atau jika pasangan meninggal dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement