Sabtu 17 Jan 2015 10:04 WIB

Mengingat Luka Hati Bantu Pulihkan Perasaan Lebih Cepat

Rep: CR05/ Red: Indira Rezkisari
Patah hati
Foto: pixabay
Patah hati

REPUBLIKA.CO.ID, Nasihat ini mungkin sering didengar. 'Tak perlu mengingat-ingat kisah cinta lama' atau 'lupakan saja si dia yang tidak lagi menjadi kekasih hati'.

Niatnya memang baik. Agar orang yang patah hati tidak larut dalam kesedihan. Padahal, menurut Livescience, Sabtu (16/1), mengingat kejadian yang mematahkan hati dan perasaan bisa bermanfaat positif.

Berdasarkan penelitian tersebut, jika saja Anda sekadar mau mengingat kembali kenangan itu dengan sudut pandang positif, justru emosi seseorang dapat kembali pulih lebih cepat.

Tentu, konteks mengingat kembali di sini bukan dimaksudkan harus diratapi atau disesali dengan penuh beban sampai mengakibatkan frustasi. Melainkan kenangan itu mampu diterima sebagai pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran atau dimaknai sebagai bumbu dalam hidup.

Penelitian dilakukan pada lebih dari 200 orang muda dewasa yang mengalami putus cinta romantis (bukan perceraian) dalam enam bulan terakhir. Satu kelompok dimasukkan ke dalam kondisi intensif, mereka diminta untuk berbicara tentang putus cinta dalam wawancara dan kuesioner dengan total waktu 3,5 jam atau empat sesi.

"Perkiraan kita di awal mungkin para peserta yang diminta berbicara lebih lama serta seolah berulang kali diingatkan itu akan membuat mereka mengalami perlambatan pemulihan emosional. Namun ternyata sebaliknya," kata salah satu peneliti, Larson.

Dijelaskan lebih lanjut, justru peserta dengan waktu wawancara lebih intensif ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan emosional lebih cepat daripada kelompok lain yang hanya berpartisipasi untuk total 45 menit atau dua sesi.

Para peneliti berargumen, dengan mengingat kembali putus cinta, mengeluarkan unek-unek yang ada sampai pikiran kembali dirasa jernih merupakan kunci untuk konsep yang disebut  'mereorganisasi diri'.

Maksud dari mereorganisasi diri, Anda dapat kembali menjalani hidup dengan pribadi diri yang baru dan lebih bahagia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement