Rabu 28 Jan 2015 13:58 WIB

Punya Gigi Putih Tingkatkan Peluang Dapat Pekerjaan

Rep: CR05/ Red: Winda Destiana Putri
dokter estetika gigi Hilly Gayatri
Foto: ROL/Santi Sopia
dokter estetika gigi Hilly Gayatri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara umum, untuk mendapatkan pekerjaan tentunya dituntut pelbagai syarat tertentu. Namun tahukah Anda ada salah satu fakta unik di balik hubungan antara peluang mendapat pekerjaan dengan gigi putih yang dimiliki seseorang?

Dengan memiliki gigi yang putih ternyata mampu meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan hingga 10 persen.

"Memang fakta unik menurut sebuah survey ini bahwa seseorang yang memiliki gigi putih lebih berpeluang mendapatkan pekerjaan sampai 10 persen," ujar Assistant Manager CloseUp Essy Prita Cinta di Wisma Mulia Jakarta Selatan, Selasa (27/1).

Sebelumnya Essy juga mengatakan, tidak dipungkiri kondisi gigi putih mencerminkan kesehatan dan kesegaran seseorang. Gigi putih juga kata dia menandakan seseorang tersebut peduli dan sangat merawat diri.

Terlebih gigi yang putih juga bahkan dapat memberi kesan tingkat pendidikan seseorang. Essy mencontohkan misalnya seseorang yang memiliki gigi putih bersih akan disangka berpendidikan tinggi.

"Terlepas percaya atau tidak namun itu survey yang mengatakan. Terdengar aneh tapi kenyataannya seperti itu," kata Essy.

Sementara itu di tempat yang sama dokter estetika gigi Hilly Gayatri juga mengatakan saat ini memang sedang tren pemutihan gigi. Menurut dokter yang menangani kecantikan para artis ini juga pemutihan gigi tidak terlalu membutuhkan biaya super mahal.

"Karena dengan rutin menyikat gigi dua kali setiap harinya dengan pasta gigi yang mengandung zat pemutih tentunya, sudah bisa. Adapun kalau datang ke dokter memang ada teknik-teknik tertentu untuk lokal biasanya berkisar empat sampai lima juta," tambah dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement