REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komik kompilasi karya komikus Indonesia, re:ON terus melakukan inovasi. Salah satunya melalui kisah-kisah yang diangkat. Untuk volume terbaru, re:On Comics rencananya akan mengangkat tema bullying.
Komikus yang juga editor in-chief re:On Comics, Chris Lie, mengatakan, tema pengalaman pahit di-bully di sekolah itu terinspirasi dari para reonites, sebutan untuk komunitas penggemar komik re:On.
Menurutnya ada ratusan unek-unek tentang pengalaman bullying yang ditulis para reonites di laman Fanpage re:On Comics di Facebook. Ratusan Reonites itu membuat status mengenai pengalaman di-bully, sementara beberapa lainnya menanggapi dan kadang bersahut-sahutan atau sekadar menunjukkan rasa simpati dan menyerukan agar kasus bully di sekolah lebih diperhatikan.
"Dari pantauan hingga hari ini ada 325 komentar dan lebih dari 1.300 likes pada postingan yang diunggah 14 Oktober 2014," kata Chris Lie.
Chris Lie mengatakan pihaknya khawatir dengan masih banyaknya remaja yang mengalami perlakuan tidak baik dari teman-temanya di sekolah.
“Terus terang kami prihatin. Kami ingin mengangkat kasus ini supaya lebih mendapatkan perhatian. Juga diharapkan agar para orangtua lebih menaruh perhatian mengenai hal bully-membully ini,” kata Chris.
re:ON Comics, menurut Chris Lie, bukan hanya tempat berkumpulnya para komikus Indonesia, tapi menjadi tempat generasi muda Indonesia mengasah kreatifitas, sekaligus menjadi tempat yang positif dalam menampung aspirasi generasi muda.
Sementara itu, Andik Prayogo, yang juga creative director di re:ON Comics, mengatakan re:ON mendukung penuh para pelajar yang ingin meningkatkan kreatifitasnya dalam dunia komik secara profesional.