REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepatu boot kadang identik dengan sepatu yang sedikit 'berat'. Namun, ilmuwan membuat desain sepatu boot yang membuat penggunanya berhemat tujuh persen tenaga setika sedang berjalan. Ilmuwan memmbuat boot ringan dengan desain exoskeleton. Desain ini diklaim yang bisa mengurangi energi yang dibutuhkan ketika berjalan.
Sejak tahun 1890-an lalu, ilmuwan telah berupaya merancang mesin atau perangkat yang bisa memudahkan dalam berjalan, atau mengurangi energi yang diperlukan ketika sedang berjalan. Ternyata, upaya itu baru berhasil sekarang.
Adalah, Steven Collins dari Departemen Teknik di Carnegie Mellon University dan rekannya berhasil melakukan hal tersebut. Mereka merancang sepatu yang perangkatnya bertindak secara paralel dengan otot betis pengguna. Gaya yang dihasilkan ketika sedang berjalan ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan biasanya.
Sepatu malas ini menggunakan kopling mekanik untuk menahan pegas yang bisa meyesuaikan gerakan kaki. Penelitian ini kini dipublikasikan dalam jurnal Nature. "Sangat mungkin adanya efisiensi energi," kata dia seperti dikutip businessinsider.