REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Cinderella From Indonesia Center menggalang dana kegiatan sosial untuk memberdayakan narapidana, anak-anak jalanan, single parents, dan penderita HIV.
Salah satunya dengan membuat boneka barbie 'Batik Girl'. Kenapa harus boneka barbie? Kenapa juga harus batik?
CEO yayasan ini, Lusia Efriani mengatakan tujuan penjualan produk untuk amal ini dirasa lebih universal untuk dipasarkan ke seluruh dunia.
"Barbie sudah terkenal jadi brandingnya enggak susah untuk jual ke luar," katanya saat bincang-bincang, Rabu (15/4) di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat.
Selain itu untuk memperkenalkan bahwa ini produk buatan Indonesia barbie dipakaikan baju yang dibuat dari kain batik. Batik inilah yang ingin diperkenalkannya sebagai budaya asli Indonesia. Jadi mudah dijual sekaligus dapat memperkenalkan budaya asli negara sendiri.
Batik Girl ini sudah dijual tidak hanya di Indonesia tetapi juga di beberapa negara luar seperti Singapura, Amerika, Malaysia, Australia, dan Hongkong. Keuntungan penjualannya akan digunakan untuk program amal dan sosial.
Hal ini semua ditujukan untuk kegiatan-kegiatan sosial yang rutin dilakukan yayasan yang bertempat di Batam, Sumatera Utara ini. Sumber daya manusianya sendiri berasal dari pemberdayaan para narapidana wanita lembaga permasyarakatan Batam dan Jakarta. Tujuannya agar para napi bisa mendapatkan penghasilan dan menjadi mandiri setelah keluar dari lapas.
Bukan hanya napi, program kewirausahaan ini diperuntukan untuk anak-anak jalanan, penderita HIV, dan orangtua tunggal. Mereka dibentuk agar mandiri dan tidak.mengandalkan sumbangan bantuan orang lain.