Kamis 23 Apr 2015 10:42 WIB

Tanda Tangan Tulisan Masih Lebih Dipercaya Dibandingkan Digital

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Tanda tangan tulisan dipandang lebih valid dibanding tanda tangan digital.
Foto: logo-kid
Tanda tangan tulisan dipandang lebih valid dibanding tanda tangan digital.

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Bayangkan Anda membuka usaha di Estonia. Sebuah program terbaru memungkinkan Anda bisa membuka rekening bank di sana, namun tanpa datang langsung, cukup mengirimkan tanda tangan digital hasil pemindaian misalnya.

Akan tetapi, penelitian terbaru menunjukkan tingkat kepercayaan orang terhadap tanda tangan digital tak sebesar tanda tangan yang ditulis langsung. Kebanyakan orang meragukan validitas tanda tangan digital dan keaslian dokumen yang menggunakannya.

"Meskipun tanda tangan digital memberikan efisiensi dan kenyamanan bagi seseorang, namun autentiknya kurang," kata Eileen Chou dari University of Virginia, dilansir dari Science Daily, Kamis (23/4).

Bagi Chou, sebuah dokumen akan terasa berbeda jika ditandatangani secara digital. Oleh sebabnya, dia selalu berusaha menandatangani langsung dokumen-dokumen penting, seperti aplikasi pajak atau surat rekomendasi. Saat ini, tanda tangan digital semakin cepat mendapatkan popularitas. Namun, Chou ingin melihat bagaimana komentar orang yang melihat praktiknya.

Dalam sebuah studi, Chou mengajak sejumlah peserta meninjau dokumen-dokumen yang ditandatangani secara digital dan tulisan. Mereka kemudian mengevaluasi validias dokumen dengan membiarkan peserta menilai dokumen tersebut.

Hasilnya? Chou menemukan fakta meskipun orang menilai tanda tangan digital itu secara fungsional sama dengan tanda tangan tulisan, namun reaksi psikologis yang ditimbulkan sangat berbeda. Secara konsisten, seluruh peserta bereaksi negatif ketika menyikapi dokumen yang ditandatangani secara digital.

Kebanyakan peserta meragukan keabsahan dokumen dengan tanda tangan digital. Mereka juga khawatir kemungkinan perjanjian kontrak bisa dilanggar. Hal yang sama tidak ditemukan ketika peserta menemukan dokumen yang dibubuhi tanda tangan basah.

Chou menilai sektor publik dan swasta perlu berhenti berpikir tentang bagaimana kemajuan teknologi bisa mendorong batas antara kognisi sosial dengan persepsi sosial. Ada kalanya kita harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi secara perilaku dan ada kalangan kita beradaptasi dengan kemajuan teknologi secara psikologis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement