Jumat 24 Apr 2015 10:02 WIB

Wanita Bisa Seimbangkan Karier dan Kehidupan Pribadi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Wanita bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus termasuk bekerja dan mengurus kehidupan pribadi
Foto: Google
Wanita bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus termasuk bekerja dan mengurus kehidupan pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kaum wanita sebetulnya bisa mewakili seluruh lini kehidupan, mulai dari organisasi, profesi, hingga kepemimpinan.

Kurangnya keterwakilan perempuan di berbagai bidang kini menjadi masalah moral ketidaksetaraan gender dan isu praktis produktivitas dan retensi staf.

"Saat ini banyak yang beranggapan perempuan berisiko untuk ditempatkan di posisi seorang pemimpin karena berisiko atau berbahaya," kata Profesor di University of Exeter, Michelle Ryan, dilansir dari Science Daily, Jumat (24/4).

Ryan menemukan bahwa keseimbangan karier dan kehidupan kaum wanita berkaitan erat dengan identitas dan rasa memiliki. Sementara itu, konflik memainkan peran kecil dalam memengaruhi persepsi keseimbangan karier dan bekerja. Selama wanita merasa cocok dengan apa yang mereka kerjakan maka mereka bisa meraih kesuksesan dalam profesinya.

Jika wanita merasa lemah dan tidak nyaman dengan kehidupan kerjanya, tapi mereka masih berpenampilan seolah nyaman dan baik-baik saja, maka inilah yang berimplikasi negatif pada mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement