REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ajang re:On Comics Convention (re:CON) 2015 resmi digelar. Ratusan pecinta komik dan cosplay tumpah ruah dalam ajang yang digelar di Margo City, Depok, Sabtu (25/4) kemarin.
Dari sejumlah acara yang dihadirkan, cosplay battle menjadi yang paling diminati. Para pengunjung menyemut di atrium mal, melihat satu per satu karakter komik diwujudkan dalam bentuk asli.
Dari sekian banyak karakter yang komik yang ditampilkan, Galau Man paling favorit. Karakter dalam salah satu cerita di komik re:On ini memang paling banyak memiliki penggemar.
Herry, salah seorang peserta mengatakan, dirinya telah mempersiapkan waktu satu bulan untuk bisa mengikuti ajang ini. Dengan kostum full armor persis dengan karakter Galau Man di komik, ia berhasil mengundang kagum juri serta pengunjung.
"Seneng banget bisa tampil tadi, dapat respons yang bagus juga," kata Herry, Sabtu (25/4).
Mengikuti ajang seperti ini, ujar Herry, bukan sekadar kompetisi belaka. Namun kepuasan batin alias hobi menjadi hal utama.
"Buat kostum ini makan waktu sebulan, dan persis tadi malem baru selesai," ujar dosen Ilmu Komputer di salah satu perguruan tinggi swasta ini.
Dari sekian banyak atribut yang ia kenakan, helm atau penutup kepala menjadi hal yang paling sulit. Menentukan ukuran dan presisi yang pas menjadi tantanganya dalam membuat kostum.
"Bahanya sendiri paduan, mulai dari busa, kulit imitasi, lem korea, lem aibon dan tentunya kreatifitas," kata dia.
Dalam membuat kostumnya itu Heri mengeluarkan kocek hingga Rp 700 ribu. "Nggak apa-apa kalau nggak menang, itung-itung refreshing dari kegiatan rutin," kata dia.
Hal senada diutarakan cosplayer lainnya, Richi. Ia menghadirkan salah satu karakter di cerita Grand Legend Ramayana.
Sama dengan Herry, Richi menghabiskan waktu yang tidak sedikit dalam membuat kostum. Bahkan ia merogoh kocek yang lebih dalam, mencapai Rp 1 juta.
"Karena yang saya buat tidak hanya karakter utamanya, tapi musuhnya juga," kata dia.
Meski kompetisi ini menawarkan hadiah yang lumayan, Richi tidak menjadikan hal tersebut sebagai acuan. Yang penting, kata Richi, bisa menyalurkan hobi sekaligus bertemu sesama pecinta komik dan cosplayer lainnya.
"Saya sampai keliling Indonesia karena Cosplay ini," ujar Richi yang pernah menyabet juara 2 ajang Cosplay se-Asia.
Menanggapi hal ini, Yudha Negara Nyoman sebagai salah satu pendiri re:On Comics mengatakan, Cosplay Battle memang menjadi salah satu agenda yang paling ditunggu. Ajang ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat Indonesia terhadap komik asli Indonesia.
"Itu makanya karakter-karakter yang ditampilkan adalah dari komik re:On yang merupakan hasil karya komikus kita, karakter bikinan Indonesia. Kita ingin sama-sama mempopulerkan komik Indonesia," kata dia.
Lebih jauh pendiri komik re:On lainnya, Chris Lie, mengatakan, ajang ini memiliki arti penting dalam perjalanan sejarah komik Indonesia dan budaya kreatif populer di Indonesia karena mencoba mencari format baru dalam mempopulerkan komik karya komikus lokal.
"Kami ingin ambil bagian untuk mendorong para komikus lokal Indonesia agar unjuk gigi bahwa kita masih eksis dan siap bersaing dengan komikus luar," kata Chris Lie.
Semua komikus dan para pecinta komik pasti memiliki impian yang sama untuk memajukan industri kreatif ini.
"Setidaknya kami telah memulai pendekatan-pendekatan baru namun tetap yang terpenting adalah kegigihan yang berkesinambungan untuk senantiasa mencoba berbagai terobosan baru, terutama dalam sisi pemasaran," ujar Andik Prayogo, pendiri komik re:On lainnya.
"re:CON" sendiri akan berlangsung hingga hari ini, Ahad (26/4). Selain Cosplay Battle, juga ada acara lainnya seperti comic artist duel, drawing competition dan talk show yang dipandu oleh para komikus re:ON.
Acara menarik lainnya adalah meet and greet serta workshop yang dibawakan oleh cosplay tamu yaitu Pinky Lu Xun dan Liui Aquino asal Filipina.