Senin 04 May 2015 13:01 WIB

Batasan Bantu Ibu Bekerja Lebih Nyaman di Rumah

Ibu bisa menyimpan mainan yang paling disukai anak dan mengeluarkannya saat bekerja, agar anak asik bermain dan ibu bisa menuntaskannya tugasnya.
Foto: projecteve
Ibu bisa menyimpan mainan yang paling disukai anak dan mengeluarkannya saat bekerja, agar anak asik bermain dan ibu bisa menuntaskannya tugasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Jika Anda tidak belajar cara memisahkan peran sebagai seorang ibu dan wanita karir, memberikan konsentrasi penuh untuk setiap peran selama waktu tentu membuat Anda tidak akan pernah merasa melakukannya.

Memberi batasan

Dikutip dari www.parentsindonesia.com, untuk memisahkan diri secara mental dari seisi rumah, buatlah area kantor yang privat, demikian saran Lauren Kohl, seorang jaksa dan ibu dua anak di Newton, Masschusetts. Ia bekerja dengan lemari yang sudah diubah, area bebas anak yang membantunya memisahkan diri dari seisi rumah. Jika ia tidak bisa melihat celana monyet kotor di keranjang pakaian, ia tidak akan terpengaruh meninggalkan meja untuk mencucinya, katanya. Selain itu, pintu yang bisa ditutup membantu Anda melepaskan diri dari pekerjaan. Jika tidak memiliki kantor, cobalah buat daftar segala hal yang harus Anda lakukan di hari selanjutnya, tinggalkan di area kerja, dan pergilah. “Anda sedang melakukan sesuatu untuk menghentikan pekerjaan,” ujar Durst.

Taktik lain yang perlu diadopsi saat sedang berada dalam mode business? Berdandanlah. Aimee Samuelson, ibu dua anak dari Portland, Oregon, yang menjalankan usaha pemasaran dari garasi yang sudah diubah, berdandan seperti dia akan pergi ke kantor untuk menjalankan tugasnya. Dia mengetahui bahwa bekerja dalam balutan piyama tidak akan bisa membuatnya berkonsentrasi dengan baik dan mungkin bisa terganggu oleh tugas rumah tangga di sela-sela hubungan telepon. Tidak semua orang membutuhkan setelan untuk merasa lebih profesional–tapi terkadang mandi dan merias wajah serta membersihkan pakaian akan berhasil.

Membuat anak terhibur

Renee Belbeck, ibu bekerja di rumah dari Columbus, Ohio, dan CEO serta pendiri National Association of W.O.M.E.N (Women, Owners, Moms, Entrepreneurs, dan Networkers), menemukan aturan sederhana saat anak-anaknya masih batita: “Jika aku memberikan mereka sedikit quality time, aku akan mendapatkan waktu dua jam untuk bekerja.” Dia mengatakan bahwa aturan itu masih berjalan walaupun anak-anaknya kini berusia 6 dan 10 tahun.

Tips lain darinya yang berpusat pada anak. Sisihkan beberapa mainan keren yang bisa dimainkan anak, atau atur acara bermain bersama atau menonton film spesial hanya selama di “waktu kerja Mama”. Jika anak memiliki sesuatu yang dinantikan, mereka akan tidak terlalu mengganggu. Anda juga bisa mencoba membuat pojok aktivitas di rumah-kantor Anda agar anak-anak merasa seperti memiliki tempat yang dirancang untuk mengerjakan proyek sementara Anda membalas email.

Jika mereka tidak berminat terhadap pojok aktivitas tersebut, buatlah “mangkok kebosanan”, saran Durst. Jika anak-anaknya merasa seperti tidak ada apapun yang bisa dilakukan, dia akan menyuruh mereka untuk mengambil secarik kertas dari mangkok tersebut. Ada beberapa kertas yang menginstruksikan untuk membangun menara Lego tertinggi. Saat mereka sudah besar, ia akan melibatkan mereka dalam pekerjaan dengan meminta mereka menyingkirkan dokumen. “Anda perlu memiliki kebijakan terbuka dan melibatkan mereka dalam kapasitas apapun yang bisa ditangani mereka,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement