Selasa 23 Jun 2015 22:32 WIB

Sosok Ibu Jadi Inspirasi Lukisan Betawi

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Hazliansyah
Pelukis, Sarnadi Adam berfoto di depan lukisan betawi nya di Pendopo Batik, Museum Tekstil, Jakarta barat, Ahad, (7/12).
Foto: Republika/Raisan al Farisi
Pelukis, Sarnadi Adam berfoto di depan lukisan betawi nya di Pendopo Batik, Museum Tekstil, Jakarta barat, Ahad, (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lukisan Betawi di peta kesenian nusantara baru muncul di akhir 1980-an. Adalah Sarnadi Adam, maestro seni lukis putra betawi yang mulai mencetuskannya di saat mulai terhimpitnya budaya betawi akibat dinamika peradaban Ibu Kota.

Dalam pameran lukisan betawi yang dihelat di Hotel kelas internasional Discovery Hotel and Convention Ancol (DHCA), ada 35 lukisan yang Sarnadi pamerkan. Mayoritas, lukisan-lukisan Sarnadi didominasi oleh sosok perempuan pekerja sebagai objek visualisasi.

“Ibu-ibu betawi menjadi daya tarik bagi saya, karena sosok mereka sungguh luar biasa dalam pelestarian budaya betawi,” ujar Sarnadi dalam perbincangannya dengan Republika di Jakarta akhir pekan lalu.

Sarnadi mengatakan, perempuan betawi adalah contoh nyata dari perjuangan mempertahankan budaya tanah sunda kelapa. Dia mengatakan, perempuan betawi yang banyak bergelut di duia kesenian baik itu tari, ondel-ondel, maupun lenong mampu tetap berperan ganda dalam hidup berkeluarga.

“Setelah melakukan pementasan, perempuan-perempuan betawi masih memiliki tenaga untuk pulang dan merawat anak serta memberikan perhatiannya kepada suami, sungguh sosok yang mengagumkan,” ujarnya.

 Dia pun mengajak para penikmat seni lukis untuk datang ke pamerannya di Discovery Hotel and Convention Ancol (DHCA), Jakarta Utara. Di sana, ada 35 lukisan plus patung perempuan betawi yang dipamerkan sebagai simbol masih hidupnya geliat seniman betawi di Kota Jakarta.

“Saya pameran selama 40 hari, mulai 21 Juni sampai 2 Agustus 2015. Silakan datang untuk menguatkan rasa cinta kepada betawi,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement