Rabu 26 Aug 2015 10:21 WIB

Jatuh Cinta pada Wangi Pertama?

Rep: 19/ Red: Indira Rezkisari
Tak hanya lewat pandangan pertama, seseorang  juga bisa jatuh cinta karena bau yang tercium dari orang lainnya.
Foto: pdpics
Tak hanya lewat pandangan pertama, seseorang juga bisa jatuh cinta karena bau yang tercium dari orang lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Cinta pada pandangan pertama, barangkali ungkapan itu lebih sering kita dengar. Tetapi psikolog ternama, Kasandra Putranto juga punya istilan lain, yaitu cinta pada wangi pertama. Apakah masuk akal? Berikut penjelasan sang psikolog.

Wangi atau aroma memiliki hubungan erat dengan kesan dan memori. Baik itu kesan dan memori akan seseorang, sebuah tempat ataupun peristiwa. Konektivitas ini bisa terjadi karena memang indera penciuman serta emosi berakar di jaringan yang sama pada struktur otak, yaitu sistem limbik.

"Orang juga bisa jatuh cinta karena bau yang tercium dari seseorang lainnya. Ada juga memang jatuh cinta entah itu karena dibuatkan masakan dan sebagainya, tapi khusus wangi ini juga telah diselidiki dan ada penelitiannya," jelas Kasandra di Jakarta, Selasa (25/8).

Psikolog alumni Universitas Indonesia itu mencontohkan bagaimana sebuah wewangian menempel di otak manusia, terlebih anak kecil. Bila sejak kecil si anak terbiasa mencium wangi yang menyenangkan maupun tidak disukainya, maka itu juga akan berdampak pada saat ia dewasa.

"Misalnya anak kecil sering diajak ke pegunungan atau menghirup aroma pohon pinus, maka itu akan selalu terekam di otak, mencatat apakah itu menyenangkan atau tidak baginya. Begitu juga saat dia terbiasa mencium aroma wangi orang tua tapi jahat, galak, kasar sama dia, si anak sampai besar kemungkinan tidak akan suka dengan wangi itu," katanya memaparkan.

Hal yang sama berlaku dalam proses jatuh cinta. Seseorang, menurut Kasandra, bisa terpikat dengan wangi yang juga telah membuatnya tertarik dengan lawan jenis. Pusat indera penciuman beriteraksi langsung dengan hippocampus yang merupakan area di otak dan berfungsi membentuk memori baru. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement