REPUBLIKA.CO.ID, Hermes Jumat (28/8) mengatakan sedang melakukan perundingan dengan aktris dan penyanyi Jane Birkin terkait permintaannya untuk menghapus namanya dari tas mewah kulit buaya terlaris Hermes. Ia tidak setuju dengan praktik-praktik pengembangbiakan dan pembantaian yang dilakukan oleh salah satu pemasok Hermes.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan bulan lalu, Birkin meminta untuk menghapuskan asosiasi dirinya dari tas Birkin Croco, yang harganya lebih dari 20.000 euro, setelah melihat sebuah video yang menunjukkan bagaimana reptil yang masih hidup dikuliti atau digergaji hidup-hidup di sebuah peternakan buaya di Texas yang memasok kulit buaya kepada Hermes.
CEO Hermes Axel Dumas mengatakan pada Birkin bahwa perusahaan yang dipimpinnya telah melakukan penyelidikan terhadap praktik-praktik yang dilakukan oleh peternakan tersebut dan mencoba menerapkan standar etika terkait perlakuan terhadap buaya pada semua pemasok perusahaan tersebut.
"Kami punya hubungan yang bisa dipercaya dan bersahabat dengan Jane Birkin," kata Dumas pada hari Jumat dalam sebuah presentasi kinerja semester pertama perusahaan tersebut.
"Kami sedang berunding dengannya" tentang masalah ini, kata Dumas, menambahkan bahwa untuk saat ini, tidak ada pengacara yang terlibat.
"Ada banyak emosi yang terlibat di kedua pihak saat ini, baik pada Jane dan juga kami, kami masih terus bertemu satu sama lain," kata Dumas.
Tas tersebut, yang namanya diambil dari Jane Birkin yang kelahiran Inggris, menjadi terkenal di Swinging London pada tahun 1960an, adalah salah satu produk mewah yang paling dicari. Sebagian besar karena Hermes hanya memproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit dari yang diminta, dan menciptakan daftar tunggu.
Banyak konsumen, yang tidak mau menunggu lebih dari satu tahun, memilih untuk membayar harga yang sangat mahal, yang bisa mencapai beberapa ribu euro, kepada pembeli khusus yang bisa mencari tas tersebut untuk mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika