Kamis 03 Sep 2015 18:05 WIB

Artha Graha Bantu Berdayakan Perajin Batu Akik

Perwakilan Artha Graha Peduli dan Komunitas Batu Akik Blok M Square berfoto bersama seusai penandatangan MOU pemberdayaan masyarakat di Jakarta, 2 September 2015
Foto: Dok: Akhmad Kusaeni
Perwakilan Artha Graha Peduli dan Komunitas Batu Akik Blok M Square berfoto bersama seusai penandatangan MOU pemberdayaan masyarakat di Jakarta, 2 September 2015

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artha Graha Peduli memberdayakan ribuan perajin dan pedagang batu akik dengan membantu dari segi bantuan permodalan, teknologi, sampai dukungan pemasarannya.

Koordinator Media Center Artha Graha Peduli Akhmad Kusaeni yang ditemui pada Festival Batu Cincin dan Permata di Jakarta, Rabu (2/9) mengatakan bahwa tekad untuk mengangkat derajat pedagang batu akik itu diwujudkan dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman a‎ntara AGP dengan Komunitas Batu Mulia Blok M Square.

Festival Batu Cincin dan Permata di Blok M Square tersebut berlangsung sampai Ahad (6/9) yang diikuti 120 stand dan dimeriahkan pelbagai macam lomba dan panggung hiburan.

Melalui Nota Kesepahaman tersebut AGP akan menjadi mitra sekaligus Bapak Angkat bagi para perajin dan pedagang batu akik yang sekarang lagi digemari oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.

‎"Ini bagian dari kepedulian kami untuk mengangkat derajat masyarakat, khususnya pegiat batu akik. Kami berusaha agar pedagang batu akik yang selama ini berjualan di kaki lima naik derajatnya menjadi pedagang bintang lima," kata Akhmad Kusaeni dalam rilis yang diterima ROLKamis (3/9).

AGP selalu terpanggil untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Selain bantuan sosial seperti distribusi sembako dan Pasar Murah, AGP kini fokus pada bagaimana memberdayakan pengusaha kecil menjadi pengusaha skala menengah.

Pengrajin batu akik, termasuk sasaran yang diikhtiarkan untuk diberdayakan. Adanya demam batu akik, menurut Akhmad Kusaeni, telah membawa manfaat ekonomi termasuk mengurangi angka perceraian.

"Para suami yang selama ini menganggur dan tidak memiliki pekerjaan tetap, mendapatkan penghasilan sekitar Rp 150 ribu per hari menjadi penggosok dan pedagang batu akik. Ini menjadi katup pengaman rumah tangga. Kalau dapur ngebul, tentu kasus perceraian tidak terjadi, minimal berkurang," tutup dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement