Selasa 08 Sep 2015 12:55 WIB

Seniman Ditantang Ciptakan Cenderamata Ramah Lingkungan

 Cinderamata miniatur Monumen Nasional (Monas) dijual di sejumlah titik di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (29/7).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Cinderamata miniatur Monumen Nasional (Monas) dijual di sejumlah titik di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (29/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu wujud usaha pelestarian lingkungan, Direktorat Kesenian, Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggelar "Lomba Cipta Cenderamata Nusantara".

Kepala Seksi Seni Rupa Terapan, Subdit Pembinaan Seni Rupa, Direktorat Kesenian, Dirjen Kebudayaan, Kemdikbud, Darmansyah, mengatakan lomba yang mengambil tema "Cipta Kreasi Cenderamata Nusantara Berbahan Daur Ulang" ini bertujuan menggali kreativitas generasi muda sekaligus sebagai salah satu wujud usaha pelestarian lingkungan.

“Tema cinderamata berbahan daur ulang sengaja kami angkat untuk memunculkan seniman-seniman cindermata yang berkarakter Indonesia dan sekaligus peduli lingkungan,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (7/9).

 

Perlombaan ini terbuka untuk umum dan terbagi dalam dua kategori berdasarkan usia. Yakni kategori 1 untuk usia 13-18 tahun dan kategori 2 untuk usia 19-25 tahun.

Bahan dasar karya yang dilombakan berupa plastik baik dari bekas botol, kantong plastik ataukresek, dan gelas plastik. Lalu kertas dari koran, majalah, kardus, dan kertas bekas; kain atau serat dari perca, karung, rumput, dan daun; kayu dari serbuk atau serutan gergaji dan bambu; karet dari sandal, sepatu, dan ban; serta bahan pecahan dari keramik, gelas, dan bohlam.

Dadang menekankan setiap karya yang dibuat haruslah mengutamakan konten kearifan lokal. Dalam arti bercirikan daerah atau budaya setempat dan dapat menjadi ciri khas daerah tersebut.

“Karya yang diperlombakan merupakan hasil karya sendiri atau perorangan dan bukan karya plagiat serta belum pernah mendapatkan penghargaan apapun,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement