Selasa 15 Sep 2015 15:52 WIB

Busana Muslim Indonesia Laris di Amerika Serikat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Winda Destiana Putri
Busana Muslim
Foto: Prayogi/Republika
Busana Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Wijayanto mengatakan, busana muslim Indonesia mulai banyak digandrungi oleh warga Amerika Serikat.

Dalam bazar yang digelar oleh Islamic Society of North America (ISNA) di Rosemont Convention Center, Chicago, Illinois, pelaku usaha busana Muslim asal Indonesia berhasil membukukan transaksi sebesar 150 ribu dolar AS.

"Ke depan, peluang ekspor busana Muslim ke Amerika Utara dan Eropa bahkan ditaksir mencapai 21 miliar dolar AS," ujar Wijayanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/9).

ISNA merupakan Organisasi Perkumpulan Muslim Amerika Utara yang telah berdiri sejak 1963 dan melakukan kegiatan konvensi setiap tahunnya. Tahun ini adalah penyelenggaran ISNA yang ke-52. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selain konvensi ISNA juga terdapat kegiatan pameran dalam bentuk bazar yang menampilkan lebih kurang 500 stan.

"Nilai transaksi dalam bazar ISNA tahun ini diperkirakan akan terus bertambah seiring banyaknya permintaan dan pembelian secara berkesinambungan," ujar Wijayanto.

Menurut Wijayanto, permintaan produk-produk busana muslim dan berbagai produk  apparel di AS memang cukup tinggi. Berdasarkan data, ekspor produk apparel Indonesia ke AS pada 2014 mencapai nilai 4,86 miliar dolar AS. Nilai ekspor pada 2015 sampai dengan Juli tercatat telah mencapai 2,97 miliar dolar AS atau meningkat 0,13 persen dibandingkan periode yang sama pada 2014.

Sementara itu, berdasarkan data  Organization of Islamic Cooperation  (OIC), negara-negara eksportir utama produk busana muslim di dunia adalah Bangladesh dengan nilai ekspor 22 miliar dolar AS. Selanjutnya diikuti oleh Turki dengan nilai ekspor 14 miliar dolar AS dan Indonesia dengan nilai ekspor 7,2 miliar dolar AS.

"OIC mencatat bahwa pasar untuk busana Muslim di Eropa dan Amerika Utara diperkirakan mencapai 21 miliar dolar AS dengan tingkat pertumbuhan rata-rata empat persen. Ini merupakan peluang bagi pelaku usaha Indonesia," kata Wijayanto.

Tujuh perusahaan Indonesia yang turut berpartisipasi dalam bazar ISNA antara lain PT Matatero, House of Jasmine & Syalmadina, Coreta Indonesia, Hijab Sabine, Tsalatsa Mozis, Zaara Moslem Wear, dan Martapura Accessories. Selain memamerkan produk busana Muslim, tas, dan hijab, para pengusaha Indonesia mencari peruntungan dengan menjual aksesoris seperti batu akik dan mutiara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement