REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hadirnya layanan tranaportasi ojek berbasis online khusus untuk perempuan, yakni LadyJek, seperti memberi angin segar bagi perempuan yang ingin mencari penghasilan tambahan. Ketika diresmikan dan diluncurkan pada Kamis (8/10), penggagas sekaligus pemilik LadyJek Brian Mulyadi menyatakan telah memiliki sekitar 800 pengendara yang siap beroperasi. Dan seluruhnya adalah perempuan.
Selain untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi perempuan yang menggunakan jasa ojek, kehadiran LadyJek juga dimaksudkan untuk membuka lapangan pekerjaan baru. "Kami ingin memberikan suatu platform yang juga bisa digunakan untuk pemberdayaan wanita, tanpa harus meninggalkan peran pentingnya di keluarga," tutur Brian.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sylvira Ananda, Kepala Humas LadyJek. Ketika ditanya apakah pihaknya mendapatkan kesulitan dalam mencari pengemudi ojek perempuan, ia justru menguraikan fakta yang telah ada.
"Kalau ditanaya sulit atau tidak, mungkin tidak. Yang jelas kami membuka kesempatan dan telah memiliki sekitar 800 pengendara," ucap Sylvira.
Ia juga melihat akan ada kemajuan dan peningkatan jumlah pengendara LadyJek. "Karena setiap hari ada saja yang datang dan mendaftar,"
jelasnya.
Sylvira menuturkan, pihaknya juga tidak menerapkan syarat-syarat yang rumit pada calon pengendara LadyJek. Hanyak salinan KTP, SIM, dan STNK.
Seusai mendaftar,lanjutnya, calon pengendara LadyJek akan diberikan beberapa fasilitas. Yakni jaket, helm, dan smartphone.
Saat ini LadyJek hanya beroperasi di sekitat Jabodetabek. Namun Brian berharap perusahaannya ini akan merambah daerah-daerah lainnya.