Rabu 14 Oct 2015 09:36 WIB

Genjot Pariwisata Indonesia, BPPI Gelar Festival Batu Mulia-Perhiasan 2015

Pengunjung melihat batu akik dan batu mulia yang dipamerkan di Kementerian Perindustrian. Jakarta, Kamis (23/4).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengunjung melihat batu akik dan batu mulia yang dipamerkan di Kementerian Perindustrian. Jakarta, Kamis (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendati tren batu mulia dalam beberapa waktu belakangan mulai sedikit menurun, namun minat masyarakat untuk berburu dan memiliki batu mulia tetap tinggi. Bahkan secara internasional, batu mulia dan perhiasan asal Indonesia menjadi salah satu daya tarik.

Berangkat dari hal tersebut, Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) menggelar ajang Festival Batu Mulia dan Perhiasan (FBMPI) 2015. Bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, acara ini akan digelar pada 23 hingga 25 Oktober di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

"Indonesia memiliki potensi besar serta sejarah panjang dengan keberadaan batu mulia. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) untuk mencari berbagai batu mulia dan perhiasan di sentra-sentra produksinya," ujar Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Mumus Muslim dalam jumpa pers, Selasa (13/10) kemarin di Jakarta.

Pameran nanti akan diikuti 165 peserta yang terdiri dari produsen, distributor dan pedagang batu mulia dan perhiasan, produsen mesin prosesing batu mulia dan perhiasan, produsen kemasan dan box batu mulia dan perhiasan serta produsen mutiara dan produk terkait.

Turut serta mitra binaan BUMN/BUMD, desainer perhiasan, juga organisasi terkait batu mulia dan perhiasan.

"Batu mulia dan perhiasan dari seluruh Indonesia akan ada disini, terutama yang memang menjadi unggulan dari masing-masing daerah," ujar Wiryanti Sukamdani, Ketua BPPI.

Ia berharap pameran tidak hanya menjadi magnet bagi pecinta batu, tapi juga masyarakat luas.

“Selama pameran berlangsung pengunjung dapat mengikuti workshop batu mulia dan kulit di Ruang Perpustakaan TMII, lomba gosok gemstone, dan talkshow tren gemstone Indonesia,” ungkapnya.

Tidak hanya itu selama pameran berlangsung, akan ada penilaian lomba batu mulia dengan kriteria penilaian mulai dari desain, mohs, dan makna dari batu tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement